Sebuah jawaban yang sangat tepat hanya dapat ditemukan dalam keberpaduan dua insan dalam cinta. Hasrat berpadu dengan insan lain merupakan sebuah perjuangan terhebat pada setiap individu.
Ini merupakan sebuah kekuatan yang mempertemukan dan menyatukan antara kedua insan yang berbeda untuk bersama menjalani kehidupan ini. Cinta tidak membedakan dari beragam ras, suku, agama, golongan, dan budaya.
Jika penyatuan ini gagal, akibatnya adalah kekacauan dan kehancuran dari diri sendiri untuk mencintai orang lain. Hasrat mencintai akan menyatukan perbedaan itu, karena setiap individu tidak bisa hidup sehari pun tanpa cinta. Inilah yang dinamakan dengan seni dalam mencintai.
Dalam pengembaraan seseorang selalu bertanya pada cinta. Cinta apakah sebenarnya arti dirimu?. Cintapun menjawab, cinta adalah engkau patuh kepadanya untuk menjalaninya, meskipun kau tak melihatnya, meski kau tak menciumnya atau merabanya, tapi kamu patuh karena kamu merasa akan hadirnya. Sebab cinta bukanlah indera tapi ia adalah rasa.
Cinta ibarat untaian cerita penuh makna yang abstrak. Cinta akan membias dalam perjalanan hidup tanpa warna dasar. Ia akan dipenuhi keindahan warna-warni pelangi disaat cinta itu dikatakan bahagia. Namun, percikan lumpur kekecewaan penuh ratapan pilu akan tergenang dengan diam dan sulit untuk diwarnai ketika cinta itu menyakiti.
Berdiam diri sejenak, lalu merefleksikannya. Apakah kita harus merangkak untuk mengenal sesuatu yang baru? Apakah kita harus duduk diam dan terus diam tanpa berbuat? Apakah kita harus berjalan untuk melupakannya dan memulai yang baru? Apakah kita harus berlari untuk mengejarnya? Apakah ini yang dinamakan dengan fase percintaan atau mencari kebenaran soal teka-teki silang?.
Perjalanan cinta suatu waktu akan mengerucut jumlahnya, jika ia terus disakiti dengan kekecewaan. Ini tentang cinta yang kita jalani, bukan tentang jawaban soal teka-teki silang yang harus diisi dengan menyilangnya berbagai jawaban agar bersatu menjadi kebenaran. Cinta atau teka-teki silang?.
Jika cinta datang menghampiri, kita seakan-akan merasa bahwa saat ini kita sedang berada di atas awan. Padahal kaki kita tetap berdiri tegak tak tergoyahkan seincipun. Itu hanya khayalan semata untuk memulai sejenak sambil memikirkan untuk mengakhiri. Karena ketika cinta datang, kita menjemputnya dengan kebohongan. Â Â Â
Kita mengharapkan adalah benar-benar menyukai. Menyukai bukan berarti harus cepat-cepat untuk bersama saat ini juga, tetapi tunggulah waktu yang menentukan tepatnya siap atau tidak. Karena memulai kebersamaan haruslah bersabar dan meyakininya.
Tanpa disadari, perjalanan yang penuh dengan kejujuran akan terus tumbuh menjadi baik. Waktu dan jarak akan mengungkapkan kebenarannya, apakah ia akan tumbuh semakin besar ataukah semakin memudar dan bahkan mati.
Saling memikirkan satu sama lain, agar tidak memikirkan yang dikhayalkan. Simpanlah wajahnya dalam pikiranmu agar tidak memikirkan mimpi yang baru. Ingatlah, bahwa cinta sejati hanya datang sekali. Seseorang yang tulus mencintaimu dengan kejujuran, tidak akan pernah meninggalkanmu.