Mohon tunggu...
Syla aulia
Syla aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Do what you love, love what you do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara agar Soal HOTS Tak Terasa Hot

12 Juli 2021   22:36 Diperbarui: 12 Juli 2021   22:49 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilmu pengetahuan serta Pendidikan terus menerus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Di era abad ke 21 ini manusia dituntut untuk mengembangkan kemampuan atau keterampilan literasi seseorang yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan di kehidupan. Indonesia yang masih tergolong negara berkembang perlu untuk meningkatkan kualitas SDM agar dalam persaingan global Indonesia tidak semakin tertinggal. Oleh karenanya setiap individu harus mempunyai kemampuan kognitif/pengetahuan yang mumpuni dalam hal analisis, evaluasi, dan penciptaan hal-hal baru. Literasi sendiri merupakan kemampuan atau keterampilan dalam membaca, matematika dan sains. Di dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika, seperti yang diketahui Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan konsep abstrak dan sering dikaitkan ke dalam kehidupan sehari hari. Di era ini diharapkan siswa tidak hanya mampu dan pandai berhitung saja, akan tetapi diharapkan siswa dapat mahir dan lihai menggunakan matematika dalam menyelesaikan permasalahan di kehidupan disekitarnya.

Siswa terbilang mampu menyelesaikan suatu permasalahan apabila dapat menelaah permasalahan tersebut dan mampu menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi yang baru. Kemampuan inilah yang biasanya dikenal sebagai High Order Thingking Skills (HOTS). Saputra, (2016:91) menegaskan bahwa, “High Order Thinking Skills merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi bloom, dan taksonomi pembelajaran, pengajaran, dan penilaian”. HOTS sendiri di dalamnya meliputi kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan. Menurut King, high order thinking skills termasuk di dalamnya yaitu berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif. High Order Thingking Skills merupakan kemampuan untuk menghubungkan dan memanipulasi pengetahuan yang telah dimiliki dan mengembangkan informasi pengetahuan tersebut, untuk melakukan penyelesaian dari sesuatu yang ingin dipecahkan.  

HOTS sendiri dikembangkan dari Taksonomi Bloom yang terdiri atas 3 ranah, yaitu kognitif (C), afektif (A), dan psikhomotorik (P) dengan sedikit perubahan, terutama pada ranah kognitif. Sebelum revisi tingkat berpikir terdiri 6 tingkatan (C1 – C6), yakni ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan Kurikulum yang digunakan saat ini, yaitu kurikulum 2013, menggunakan versi revisi (Anderson & Krathwohl, 2001). Keenam tingkatan itu meliputi mengingat, memahamami, menerapkan, menganalisis/sintesis, mengevaluasi, dan mengkreasikan/mencipta.

Sejak dikeluarkan nya Kurikulum 2013, soal HOTS tidak pernah lepas dari soal-soal pada saat Ujian Sekolah, maupun Ujian Nasional dengan jumlah maksimal 15 sampai 20 persen. Soal HOTS di anggap sulit karena tingkat berpikirnya yang cenderung harus berpikir luas, soal yang membutuhkan daya nalar tinggi dan terakadang out of the box. Melihat fakta tersebut, tentunya siswa perlu menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar bisa mengerjakan soal HOTS dengan sempurna. Berikut tips yang dapat diterapkan agar soal HOTS tak terasa hot saat dikerjakan.

  1. Belajar memahami konsep materi secara mendalam. Siswa harus benar-benar paham mengenai sebuah konsep materi dan tidak bisa hanya menghafal atau mempelajari rumus cepat. Seorang siswa harus mengetahui makna dari sebuah definisi, asal rumus, hingga mengaitkan satu bab dengan bab-bab lain yang sudah dipelajari sebelumnya.
  2. Belajar sesuai kisi-kisi. Jika soal HOTS banyak terdapat pada UN dan Ujian sekolah lainnya, maka yang perlu diperhatikan adalah kisi-kisi soalnya. Siswa dapat mempelajari kisi-kisi tersebut agar dapat membayangkan soal yang keluar nantinya.
  3. Mencari dan menemukan kata kunci. Soal HOTS memang terkesan berbelit-belit dan sukar dipahami dalam penggunaan kata serta membutuhkan analisis yang tinggi. Maka dari itu kata kunci dapat menjuruskan pemikiran dan konsep pertanyaan tersebut tidak keluar dari alurnya.
  4. Buat suasana belajar yang menyenangkan. Siswa dapat membuat suasana belajar yang disukai seperti menggunakan video animasi, gambar, audio serta media-media lainnya
  5. Buat kategori soal dengan tanda. Caranya dengan memberikan tanda soal yang sulit, tidak terlalu sulit, ataupun mudah, tujuannya ialah memudahkan untuk kembali mengerjakan soal yang belum terjawab dan perlu dipelajari ulang.
  6. Berlatih Banyak Soal. Practice make perfect. Pepatah ini benar adanya. Soal HOTS yang beraneka ragam contohnya pasti akan keluar dalam ujian tertentu. Jika belum terbiasa dengan soal tersebut, pasti akan kesulitan dalam mengerjakannya. Terkhususkan matematika banyak berlatih soal adalah kuncinya. Oleh karena itu, dengan banyak berlatih mengerjakan banyak soal maka soal HOTS dapat ditaklukkan dan akan terbiasa dengan soal-soal HOTS yang rumit.

Itulah pembahasan mengenai soal HOTS dan tips pengerjaanya agar soal HOTS dirasa tidak hot dan mudah dikerjakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun