Mohon tunggu...
Syiva MutiaraAzizah
Syiva MutiaraAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang tertarik dalam bidang kepenulisan. Bagi saya menulis merupakan bentuk melestarikan dan mengabadikan apa yang menjadi bagian dari kehidupan kita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kompetensi Guru Profesional dan Literasi bagi Profesi Guru

21 November 2024   09:04 Diperbarui: 21 November 2024   09:11 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, sebagai seorang guru, kompetensi guru profesional dan literasi merupakan dua aspek penting yang harus dikuasai guru dalam peranannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut. Kompetensi professional mencakup kemampuan yang diperlukan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara efektif. Sementara itu, literasi menjadi kunci bagi guru untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman serta kebutuhan siswa.

Kompetensi Guru Profesional

          Kompetensi profesional guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurut Fitria dkk. (2019), guru profesional mempunyai tanggung jawab sosial yang diwujudkan melalui kompetensi guru dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan interaktif yang efektif. Untuk menjalankan tanggung jawab sosial tersebut, berikut kompetensi guru yang harus dimiliki menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, yaitu:

  • Kompetensi Pedagogik. Kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran. Kompetensi ini mencakup pemahaman terhadap karakteristik peserta didik, teori belajar, pengembangan kurikulum, serta cara berkomunikasi dan menilai hasil belajar. Pemahaman karakteristik peserta didik meliputi berbagai aspek, seperti fisik, moral, sosial, budaya, emosional, dan intelektual. Hal ini menuntut guru untuk menguasai teori pembelajaran serta prinsip-prinsip pengajaran yang mendidik, karena setiap peserta didik memiliki karakter, sifat, dan minat yang berbeda. Dalam kaitannya dengan penerapan kurikulum, guru juga dituntut untuk mampu mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan masing-masing sesuai dengan kebutuhan lokal. Selain itu, guru harus dapat mengoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas serta melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung.
  • Kompetensi Kepribadian. Kemampuan untuk menunjukkan sikap positif dan profesional dalam interaksi dengan peserta didik, rekan kerja, dan masyarakat. Artinya, sebagai seorang pendidik, guru harus menjadi teladan dalam perilaku dan etika dalam lingkungan sosial. Guru dituntut harus mampu membelajarkan peserta didiknya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Oleh karena itu, guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru.
  • Kompetensi Sosial. Kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan berbagai pihak, termasuk siswa, orang tua, dan kolega. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif. Dengan kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan orang tua peserta didik, para guru tidak akan mendapat kesulitan. Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang menyenangkan.
  • Kompetensi Profesional. Penguasaan materi pelajaran secara mendalam serta metodologi pengajaran yang tepat. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu, guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu mengupdate, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh peserta didik sebagai suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengembangkan materi ajar secara kreatif dan inovatif serta memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran.

Pentingnya Literasi bagi Profesi Guru

Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami informasi, berpikir kritis, serta menggunakan teknologi informasi secara efektif. Dalam konteks pendidikan abad 21, literasi menjadi sangat penting. Berikut beberapa poin pentingnya literasi bagi profesi guru:

  • Adaptasi terhadap Perubahan. Melalui literasi yang baik, guru dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berubah. Hal ini membantu guru dalam merancang pembelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa.
  • Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Guru yang literat dapat mengevaluasi dan menerapkan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru juga lebih mampu menggunakan sumber belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman siswa.
  • Pengembangan Diri: Literasi memungkinkan guru untuk melakukan refleksi terhadap praktik mengajarnya sendiri serta mencari cara-cara baru untuk meningkatkan kompetensinya melalui penelitian tindakan kelas atau pengembangan profesional lainnya.

         Kompetensi guru profesional dan literasi adalah dua aspek penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memiliki kompetensi yang memadai dan kemampuan literasi yang tinggi, guru tidak hanya dapat memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan karakter siswa. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk terus meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan agar dapat menjadi pendidik yang efektif di era modern ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun