Kaki mulai bergoyang-goyang, badan yang resah, tengak tengok kanan kiri dan berulang kali memeriksa jam diselingi kalimat
"Lama banget nunggu antrian"
"Ini masih ngantri dari pagi sampai siang"
"Belum selesai nih masih ngantri"
Bahasa tubuh dan kalimat-kalimat di atas merupakan hal yang sering keluar dikala kita sedang menunggu antrean. Salah satu tempat yang membutuhkan usaha dalam mengantre yaitu di Rumah Sakit (RS). Memang tidak semua Rumah Sakit memiliki antrean yang panjang. Namun dalam proses pengembangan efisiensi dan efektifitas di Rumah Sakit secara sistem dan teknologi, masih sering dijumpai dan kita perlu beradaptasi dengan beberapa antrean, misalnya saat pendaftaran dan pemberkasan, sebelum pemeriksaan, pembayaran dan pengambilan obat.Â
Kata sakti yang sering keluar yakni "sabar". Namun ada kalanya sabar terpicu oleh sesuatu, misalnya ada target lain yang ingin dicapai pada hari itu, kondisi badan atau mental sedang tidak baik-baik saja, orang yang kita anggap menyebalkan dengan menyerobot antrian atau seperti lapar dan kehausan namun dilema jika harus meninggalkan antrean.Â
Berikut enam pilihan menikmati waktu antre di Rumah Sakit berdasarkan pengalaman yang penulis alami di beberapa Rumah Sakit baik umum maupun swasta di Kota, daerah di Indonesia dan di luar negeri:
1. Bersosialisasi
Bersosialisasi dapat dilakukan dengan sekitar, dengan pasien (jika mampu untuk diajak berkomunikasi) dan/atau keluarganya. Hal ini dapat membantu kita untuk bisa lebih bersimpati, empati dan bersyukur dengan apa yang kita alami, sebab tidak jarang pasien dan keluarganya telah menempuh suatu usaha dan proses yang tidak mudah hingga bisa berada di Rumah Sakit. Lebih jauh, kita juga dapat memperoleh informasi penting yang dapat membantu tahapan berotat kita selanjutnya di RS. Apalagi jika kita baru mengunjungi RS tersebut.Â
Pasien dan keluarganya akan senang sekali berbagi informasi mengenai lokasi toilet, mushala, tukang fotocopy, tempat yang menjual materai, makanan, minuman serta kebutuhan pasien lainnya, bonusnya terkadang ada informasi soal perbandingan harga bahkan mereka dapat membantu memantau antrian jika kita ingin sebentar ke toilet atau mengganjal perut. Sebagian besar pengantre akan kooperatif selama kita juga menjaga adab, etika dan privasi mereka, sebab mereka merasa senasib sepenanggungan.
2. Ngemil