Mohon tunggu...
Syimyk Zhyrgalbekov
Syimyk Zhyrgalbekov Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Not a philosopher but deep feelings

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prabowo Subianto, Masa depan Indonesia Dimulai dari Pendidikan Matematika Sejak TK

31 Oktober 2024   13:37 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Prabowo Subianto: Masa Depan Indonesia Dimulai dari Pendidikan Matematika Sejak TK


Kenapa Memulai Pendidikan Matematika di Usia Dini?
Pendidikan matematika bukan hanya soal angka—ini adalah keterampilan hidup yang mendasar. Prabowo Subianto p

unya visi besar untuk Indonesia di mana pendidikan matematika dimulai sejak TK, membantu anak-anak kita menjadi pemikir kritis, inovator, dan pemimpin masa depan. Menurutnya, dengan memulai pendidikan matematika di usia dini, kita dapat mengangkat generasi baru yang mampu bersaing di dunia global.

1. Memperkuat Kecerdasan AnakUsia dini adalah periode emas dalam perkembangan otak. Jika anak belajar matematika sejak dini, mereka jadi lebih pintar dalam memecahkan masalah dan berpikir logis. 

"Mengajari anak-anak konsep dasar matematika sejak kecil sangat membantu dalam perkembangan kemampuan mereka," ujar Dr. Rini Wulandari, seorang psikolog pendidikan. Dukungan data dari Kementerian Pendidikan juga menunjukkan bahwa anak yang mengenal matematika sejak kecil cenderung lebih baik dalam memecahkan masalah.


2. Membangun Fondasi Pendidikan yang Kuat
Bayangkan jika semua anak masuk SD sudah bisa menghitung, mengenali bentuk, dan melihat pola. Menurut penelitian Universitas Pendidikan Indonesia, siswa yang belajar matematika sejak kecil punya peluang 30% lebih besar untuk sukses di semua mata pelajaran.

 “Matematika dasar itu seperti belajar alfabet sebelum membaca,” jelas Siti Rahmawati, seorang guru di Bandung. Ketika anak-anak menguasai dasar matematika, mereka punya bekal untuk menghadapi pelajaran lainnya dengan lebih percaya diri.

3. Menghilangkan Kecemasan Matematika
Kecemasan terhadap matematika adalah masalah global yang sering dimulai sejak SD. Berdasarkan riset Institut Riset Perkembangan Anak Indonesia, lebih dari 60% siswa yang kesulitan matematika di sekolah menengah mengalami stres terhadap pelajaran ini sejak kecil. Dengan memperkenalkan matematika di TK melalui permainan, Prabowo yakin kita bisa mengubah persepsi negatif ini.


Amira Saputra, guru TK di Jakarta, berbagi pengalamannya: “Lewat permainan berhitung dan teka-teki, anak-anak jadi menikmati belajar matematika tanpa merasa tertekan. Mereka bahkan tidak sadar kalau mereka sedang belajar!” Dengan cara yang santai, anak-anak membangun hubungan positif dengan matematika yang membantu mereka di masa depan.


4. Sentuhan Budaya Lokal dalam Matematika
Warisan budaya Indonesia kaya dan unik, memberikan kita cara yang relevan untuk mengajarkan matematika. Permainan tradisional seperti Congklak dan Bekel mengajarkan penghitungan dan strategi—ini konsep matematika dasar yang bisa diajarkan di TK. 

"Mengintegrasikan budaya dalam pembelajaran membantu anak merasa lebih dekat dan nyaman," kata Dr. Yusuf Hasan, spesialis pendidikan budaya. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya belajar matematika, tetapi juga mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun