Mohon tunggu...
syilfi yanti
syilfi yanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

hobi saya memasak dan karakter saya emosian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Pergaulan Bebas pada Remaja

7 November 2024   18:56 Diperbarui: 7 November 2024   19:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dikatakan kanak kanak,namun masih belum cukup matang untuk dapat di katakan dewasa

 Tujuan pembuatan artikel adalah Meningkatkan Kesadaran, Memberikan pemahaman kepada remaja dan orang tua tentang dampak negatif dari pergaulan bebas, termasuk risiko kesehatan, emosional, dan sosial.

Dewasa ini masyarakat cenderung menginginkan kesenangan duniawi saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat perbuatannya tersebut. Terutama anak remaja sekarang. Mereka banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang tanpa ada batas. Ini akibat adanya pergaulan bebas yang terjadi pada sekarang.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yangsebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapunitulah yang ada di benak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukananak remaja sekarang adalah seks bebas.

jika dalam pergaulan tidak ada etika, maka akan terjadi pelanggaran-pelangaran terutama pelanggaran norma kesopanan dan kesusilaan.

 pergaulan itu arusnya atau magnet nya kuat, ketika orang sudah mulai bergaul kadang-kadang dia lupa batasan-batasan sehingga terjadilah yang disebut dengan pelanggaran etika itu terjadi oleh karena kurangnya menjaga atau pemahaman agama, sehingga terjadilah apa apa yang mestinya tidak dilakukan malah dilakukan kenakalan remaja ini semakin marak oleh karena terjadi pada diri remaja itu sendiri tidak mempunyai benteng agama dan norma norma yang mestinya diindahkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun