Mari ikut aku, Ternakku!
lurus saja, pintaku sederhana dan tentu kau tak ingin derita
lurus saja, jalan berkelok akan menghabiskan tenaga
lurus saja, tak perlu berpikir kau akan menjadi bagaimana namun kau akan mendapatkan sesuatu apa
Ada rahibrahib berjubah putih, Ternakku!
usah kau dengar, tempat mereka di langit, sedang kita melata di bumi
ada bocahbocah beroblong merah, Ternakku!
usah kau dengar
pandangi saja ingus mereka yang meleleh oleh terik
Bagaimana jika kupotong saja telinga kalian, Ternakku?
biar serupa Van Gogh
biar kau tak punya telinga untuk mendengar ceramah mereka
Lurus terus, Ternakku!
laparmu akan dihidang oleh sarapan kataku
Sudah kenyang, Ternakku?
cepatlah lelap
cepatlah sampai pada mimpi
Lurus terus dalam mimpimu, Ternakku!
Apa? kau tak melihat sesuatu pun di dalam sana?
Tak mengapa kosong, Ternakku!
Toh kau telah terbiasa dengan kekosonganku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H