Mohon tunggu...
Ibrahim Shihab
Ibrahim Shihab Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengagum Ulil Abshar Abdalla, sang penegak HAM yang berdasarkan Islam sejati.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Rasa Duka Mendalam

19 Maret 2012   04:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:49 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatanku ini diilhami oleh rasa dukaku yang mendalam karena kini umat Islam sekain jauh dari ajaran Islam yang sebenar2nya Islam.

Seperti kita ketahui bahwa Islam itu adalah Rahmattan Lil Alamin, yang artinya kira2 bahwa Islam itu adalah rahmat bagi semesta alam. Sayangnya justru banyak umat yang sekarang semakin jauh saja dari sifat ini, faktanya justru adalah umat Islam kita kini semakin lama semakin beringas, semakin mempermainkan ayat2 suci dan membuat tafsir2 seenak udel mereka yang penting tafsir itu bisa mendukung apa yang menjadi niat mereka. Contohnya dalam hal memperlakukan umat Ahmadiah.

Di masa Rasul dulu, umat Quraish dan umat Islam bisa hidup saling berdampingan satu sama lain, bahkan berbagi waktu untuk melaksanakan ibadah haji. Rasul membolehkan kaum Quraish untuk juga beribadah di sekitar Ka’bah. Kalau umat Quraish yang jelas2 adalah penganut agama pagan saja bisa menggunakan areal sekitar Ka’bah ibadah mereka, mengapa umat Islam sekarang malah tidak bisa berbagi dengan kaum Ahmadiah. Bayangkan saja bahkan Rasul sekalipun membolehkan Ka’bah yang kita sucikan dipakai oleh kaum Pagan untuk beribadah bersama2 dengan umat Islam. Dalam salah satu kisah juga disebutkan juga bagaimana Rasul rela untuk berbagi makanan yang beliau kunyah langsung dari mulut beliau sendiri dengan seorang pengemis turunan Yahudi. Jadi seperti juga agama pagannya kaum Quraish di era Rasul, hendaknya umat Islam juga tidak mengganggu orang Ahmadiah melaksanakan ajaran beliau.

Saya menyaksikan melalui media umum bagaimana umat Islam yang seharusnya menjadi rahmatan Lil Alamin telah mengganggu peribadatan umat Ahmadiah. Umat Ahmadiah dijarah, mesjidnya dibakar, dan ada juga yang nyawanya sampai dihabisin. Andai Rasul masih hidup, mungkin beliau akan menangis sejadi2nya. Rasul juga pasti akan menangis melihat umat Syiah dizalimi oleh umat Suni, umat Suni dizolimi oleh umat Syiah, dan sebagai2nya.

Perlu kita sadari bahwa urusan kepercayaan tidaklah mungkin bisa diganggu dan tidak bisa disentuh karena masalah iman itu tersimpan didalam benak umatnya masing2. Paling juga yang bisa dimusnahkan hanyalah mesjid2 Ahmadiah atau Syiah dan umatnya dijarah harta bendanya untuk kemudian menjadi korban pembunuhan yang biadab. Kalau umat Islam melakukan ini, maka umat Islam kini bukan lagi agama yang menjadi rahmat bagi jagat raya. Bahkan Rasul paling takut untuk membunuh, dan beliau tidak pernah menjarah apalagi membunuh di dalam hidup beliau.

Semoga umat Islam kembali kepada Islam yang Rahmatan Lil Alamin secepatnya sehingga Indonesia bisa damai.

Wallahualam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun