Mohon tunggu...
Ibrahim Shihab
Ibrahim Shihab Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengagum Ulil Abshar Abdalla, sang penegak HAM yang berdasarkan Islam sejati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hati-hati Politik Adu Domba

18 Februari 2012   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_163530" align="alignleft" width="237" caption="Islam damai"][/caption] Negara-negara besar seperti China, Russia, Inggris, Amerika dan Perancis adalah lima negara yang paling sering mengadu domba negara-negara lainnya untuk kepentingan mereka. Dan sangat disayangkan bahwa negara yang paling gampang diadu domba itu adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kenapa, karena seperti kita ketahui bahwa orang-orang Islam itu paling gampang dipancing amarahnya bahkan untuk yang menurut kebanyakan orang adalah hal sepele sekalipun. Sebaliknya Negara Venezuela, dan Cuba tidak bisa diadu domba, karena sifat mereka yang penuh kasih dan pemaaf itu sulit untuk dipecah belah.

Orang awam mengira bahwa China itu bermusuhan dengan Amerika. Anggapan ini sebenarnya salah total, China tidak pernah memusuhi Amerika karena mereka sebenarnya adalah teman baik. Kedua negara ini, China dan Amerika sebenarnya punya tujuan yang sama, yaitu menghancurkan para jihadist di masing-masing Negara mereka. Itulah sebabnya ketika pemerintah China meluluh lantahkan pejuang suku Uighur yang mayoritas muslim itu, Amerika diam saja, Amerika tidak teriak-teriak HAM, berbeda kalau hal ini terjadi di Negara lain. China itu adalah teman baik Amerika dalam perjuangan melawan para jihadist yang membahayakan dunia ini. Karena sama seperti Amerika, Negara-negara Eropah, Israel, Thailand, Phillippina dan Negara-negara lainnya, China itu sangat anti-Syariah karena Syariah adalah bahaya laten yang harus dihabiskan sebelum idiologi gila ini tumbuh besar.

Salah satu politik pecah belah yang juga dilakukan oleh kelima Negara besar ini adalah dengan mengadu domba antara Islam Suni dan Islam Syiah. Islam Syiah yang mayoritasnya itu berada di Iran, di adu dengan Islam Suni yang mayoritasnya itu adalah di Arab Saudi. Target saat ini adalah bagaimana supaya Islam Syiah bisa menguasai Timur Tengah. Jadi walaupun sepertinya Amerika dan Iran itu kelihatannya sangat membenci satu sama lain, sebenarnya mereka itu berteman baik di belakang layar.

Untuk memperoleh simpati dari dunia Islam, Iran berpura-pura memusuhi Amerika, karena mayoritas Islam Suni itu sangat membenci Amerika. Sebaliknya Amerika yang sangat dibenci dunia muslim ini berpura-pura berteman baik dengan Arab Saudia. Amerika sebenarnya gak punya kepentingan apa-apa dengan Arab Saudi, tetapi Amerika perlu melakukan ini untuk mempreteli persatuan umat Islam dengan cara mengadu domba sesame mereka. Amerika berhasil, saat ini hampir semua umat Islam membenci Arab Saudi karena menganggap Arab Saudia sebagai antek-antek Amerika. Sayangnya umat muslim dunia tidak berani untuk menyuarakan kebencian mereka terhadap Arab Saudi karena Arab Saudi diberkahi oleh tuhan dengan tempat suci yang wajib untuk dikunjungi oleh umat muslim setiap tahunnya. Jadilah umat Islam menjadi frustasi, di satu sisi mereka membenci Arab Saudi tetapi di sisi lain mereka butuh Arab Saudi, karena tanpa Arab Saudi mereka tidak akan dapat masuk syurga yang penuh bidadari cantik berdada besar.

Amerika dan sekutunya juga mengadu domba umat muslim di Pakistan sana, caranya dengan menyusupkan agen-agen mualaf rahasia ke beberapa pesantren, tentu saja para mualaf ini hanyalah berpura-pura saja. Seperti kita tahu, untuk menjadi mualaf itu kan gampang, cukup mengucapkan syahadat maka resmilah menjadi Islam. Para mualaf ini diajarkan untuk memelintir ayat-ayat AlQuran sedemikian rupa, sehingga para Islamist bisa saling membunuh satu sama lain. Salah satu cara yang paling berhasil adalah membuat tafsir ayat-ayat berbeda dengan Islam dari pondok pesantren lain. Dengan dasar tafsir ini, para mualaf mengajarkan bahwa orang Islam yang berbeda tafsir mereka ini masuk dalam kasta kafir harbi yang darahnya halal untuk dihabisin. Lagi-lagi karena keluguan umat Islam ini, Amerika berhasil; umat Islam saling membunuh satu sama lain, walau sebenarnya mereka sama-sama Islam suni.

Berdasarkan analisa di atas, maka kita haruslah berhati-hati dengan segala gerak-gerik manusia di sekeliling kita. Bahkan kita harus berhati-hati dengan Abu Bakar Basyir, karena bisa saja Abu Bakar Basyir ini sebenarnya adalah salah satu agen Amerika yang disusupkan untuk mencoreng citra Islam yang damai ini. Kita juga sebaiknya harus berhati-hati dengan ormas-ormas yang justru sering mencoreng citra damai Islam, karena bisa jadi ini ormas-ormas didanai oleh Amerika dan sekutunya untuk merusak citra Islam yang damai dan penuh rahmat ini.

Walahualam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun