Mohon tunggu...
Syifha Khairunnisa
Syifha Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Saya seorang mahasiswa psikologi UMS. Sekarang saya menjalani perkuliahan dan sudah semester 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wonton Marathon, Kisah Sukses Mbak Puspita yang Mengguncang Kuliner Pelosok

23 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 23 Oktober 2024   11:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram: @wonton.marathon777

Sukoharjo, Indonesia – Dalam era industri kuliner yang semakin berkembang, usaha wonton kini menjadi salah satu pilihan menarik yang mencuri perhatian banyak kalangan. Salah satu pelopor dalam usaha ini adalah Mbak Puspita, seorang wirausahawan muda yang memulai bisnis wonton atau pangsit ayam dengan cara yang sederhana namun efektif.

Ide awal Mbak Puspita bermula dari unggahan foto wonton di media sosial WhatsApp. Keberhasilannya menarik perhatian teman-teman membuatnya membuka sistem Pre Order (PO) untuk memenuhi permintaan. Dengan harga Rp 10.000,-, pelanggan dapat menikmati 5 pangsit ayam rebus lengkap dengan chili oil. 

Dalam sebulan, Mbak Puspita berhasil menjual 20-30 porsi dalam setiap PO yang dilakukan sebanyak empat kali. 

Dengan tekad yang kuat, Mbak Puspita memutuskan untuk memperluas usaha dengan membuka stand bernama “Wonton Marathon”. Nama ini dipilih karena pengalaman unik saat menikmati wonton, di mana konsumen dapat merasakan sensasi kepedasan yang mengingatkan pada lari marathon. 

Awalnya, ia mencoba memasarkan produk di daerah Weru, namun karena peminat yang sedikit, ia pindah ke Tawangsari, Sukoharjo, dengan menyewa emperan dari pemilik lokal yang sangat mendukung usahanya.

Seperti wirausahawan lainnya, Mbak Puspita juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan ketat dan masalah sumber daya. Namun, sikap optimis dan keterbukaannya terhadap kritik membuatnya terus berkembang. 

Dalam sehari, ia dapat menjual 70-100 porsi, meraih keuntungan dua kali lipat dari modal awal. Media sosial, terutama Instagram dan WhatsApp, dimanfaatkan dengan baik untuk mempromosikan produk dan berinteraksi dengan pelanggan.

Tak hanya berhenti di situ, Mbak Puspita terus berinovasi dengan merencanakan peluncuran pangsit isi ayam keju mozzarella pada awal November nantinya. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk tetap relevan dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar.


Kisah sukses Mbak Puspita menjadi inspirasi bagi banyak wirausahawan muda di Indonesia, menunjukkan bahwa dengan tekad, inovasi, dan pemanfaatan media sosial, peluang bisnis di industri kuliner sangat terbuka lebar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun