Sekarang adalah zamannya untuk eksis. Melakukan kegiatan rasanya "tak afdol" kalau tidak di unggah ke media sosial. Melihat postingan teman media sosial yang bagus dan keren, baik dari segi prestasi yang sudah diraih, bakat atau soft skill yang mereka punya, universitas tempat mereka berada, tak jarang membuat kita merasa "bukan apa-apa". Kalau istilah anak zaman sekarang "aku mah apa atuh".
Tahukah teman-teman?Â
Salah satu tantangan yang dialami generasi zaman sekarang adalah "krisis eksistensi" atau "krisis kepercayaan diri".
Bahkan sekelas Sergey Brin aja (tau Sergey Brin kan? Â yap pendiri Google) merasa bahwa dirinya beruntung tidak dilahirkan di zaman sekarang.Â
Lho kenapa?
Sergey Brin berkata :
"Aku merasa ada kecemasan eksistensi (kurangnya kepercayaan diri) dikalangan anak muda, dan aku tidak memilikinya."
"Memang berat, karena di zaman internet seperti sekarang. Mereka melihat gunung-gunung besar, sementara aku hanya melihat sebuah bukit kecil untuk di daki"
Yap...
Zaman dulu, hal sederhana seperti memiliki nilai matematika 100, bisa main pianika, tampil sebagai band di sekolah, juara lomba sepak bola, rasanya sudah sangat membanggakan. Namun di zaman sekarang, hal tersebut bukanlah apa-apa.