Mohon tunggu...
Syifaturohmah
Syifaturohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ungraduate Major of International Relation

I am an active student majoring in international relations who is interested in writing and also analysis of international relations.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus Liberalisme dan Neoliberalisme dalam Kebijakan di Indonesia

24 Oktober 2023   20:18 Diperbarui: 24 Oktober 2023   22:45 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam beberapa kasus yang terjadi diindonesia, beberapa kebijakan atau kasus tersebut dapat dianalisis dalam sudut pandang liberalisme maupun neoliberalisme. Contohnya pada kebijakan luar negeri indonesia yang melakukan perjanjian ekonomi dengan australia (neoliberal), lalu kebijakan melunasi hutang kepada IMF oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi intervensi dari IMF.

1. Neoliberal Memandang Perjanjian IA-CEPA Indonesia Dan Australia.

IA-CEPA adalah triety kemitraan ekonomi komperhensif antara Indonesia-Australia, yang mana triety tersebut berpotensi besar dalam kemitraan ekonomi bilateral yang akan membuka akses terhadap pasar-pasar dari ke-2 negara tersebut. Perjanjian ini dimaksudkan untuk menjadikan Indonesia dan australia sebagai economic powerhouse.

Stusi kasus ini tentu sangat mudah di analisisi dalam sudut pandang neoliberalisme, karena merupakan representasi nyata dari neoliberal itu sendiri.Neoliberalisme adalah paham yang menekankan kebebasan dalam pasar dan juga mengurangi intervensi dari pemerintah dalam mengatur perekonmian, yang mana dalam kasus IA-CEPA yang merupakan kerjasama perdagangan dan ketergantungan dalam ekonomi akan mendorong adanya peluang besar dalam kerjasama perdagangan.

Alasan utam yang dapat dijelaskan mengapa ia cepa merupakan representasi neolib adalah karena

  • IA-CEPA mengurangi bahkan menghapuskan tarif atas barang dajasa yang di perdagangkan antara australia dan indonesia. Dimana neoliberal sangat mendukung adanyapenghapusan hambatan dari perdagangan
  • IA-CEPA meningkatkan akses pasar antara kedua negara karena adanya penghapusan tarif, hal ini mampu mendorong barang indonesia lebih kompetitif di pasar australia.
  • Adanya peluang peningkatan arus investasi oleh investor asal indonesia yang ingin melakukn ekspansi maupun investor australia yang ingin menanamkan modal di indonesia. Tentu neoliberal juga sangat menekankan sektor swasta alam pertumbuhan ekonomi.
  • IA-CEPA juga mendukung adanya kerja sama antara ekonomi di kedua negara tersebut, yang mana neoliberal juga menekankan adanya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.

Oleh karena itu IA-CEPA dapat dengan mudah di analisis oleh neoliberal karena, hasil dari triety tersebut sangat membuka peluang atas pasarbebas dan pengurangn intervensi pemerintah.

2. Pelunasan Hutang Indonesia Akan Mengurangi Intervensi Dari IMF

https://economy.okezone.com/
https://economy.okezone.com/

Kasus ini dapat dengan mudah di analisis oleh sudut pandangn liberalisme. Karena neoliberalisme dangat mendukung adanya kebebasan dari individu, pengurangan campurtangan pemerintah dan juga mendukung pasar bebas. Dari perspektif neoliberal, pembayaran utang Indonesia dapat dilakukan dengan mengurangi intervensi IMF dan mengandalkan pasar bebas. Pandangan ini menekankan  kebebasan pasar dan mengurangi peran pemerintah dalam regulasi ekonomi. Dari perspektif neoliberalisme, pasar bebas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada bantuan luar negeri seperti IMF.

Namun kita tidak boleh lupa bahwa konsep neoliberalisme juga menuai kritik dan kontroversi. Beberapa kritikus mengatakan pandangan ini dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi dan sosial, namun mengabaikan kepentingan masyarakat  luas. Oleh karena itu, dalam mengkaji pelunasan utang Indonesia, perlu juga mempertimbangkan pandangan lain seperti liberalisme interdependensi yang tekanan pada kerjasama dan ketergantungan antar negara dalam mencapai kepentingan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun