Malam yang sunyi ini aku mempersiapkan barang-barang yang akan kubawa nantinya ke puncak, sudah seminggu yang lalu aku menunggu momen ini terjadi,di mana aku akan pergi mendaki ke gunung yang lumayan kecil dan tidak membutuhkan waktu yang lama.Â
Aku pergi menggunakan kereta api yang telah ku pesan tadi, di dalam sana hanya terdapat beberapa orang, mungkin ini sudah larut malam, jadi tidak lah banyak orang yang menaikinya.Â
Sesampai di sana, aku tidak ingin beristirahat lagi, aku ingin sampai ke puncak pasca matahari terbit, aku sudah tidak sabar melihat nya, ada beberapa orang bilang itu adalah surga yang sangat indah.Â
Aku pun mulai berjalan memasuki hutan yang sangat lebat, dengan penerangan yang minim, rasa takut ku hilang mengingat indah nya puncak di atas.Â
Tak terasa sudah 5 jam aku berjalan dan tak terasa waktu subuh pun tiba, aku beristirahat sejenak untuk melakukan shalat subuh ku.
Setelah selesai, aku pun bergegas menuju ke puncak yang sudah ada di depan mata, aku mendirikan kursi lipat yang kubawa tadi, dan membuat secangkir teh hangat.
Sekarang, tibanya matahari keluar memancarkan sinar jingga nya yang sangat amat indah, aku melihat nya!, Â ini sunggu indah dibanding kan kita melihat dari bawah sana.Â
Tak lupa aku memotret keindahan nya dengan menikmati secangkir teh hangat.
Lama kelamaan matahari pun terbit sepenuhnya, terlihat awan-awan kecil yang muncul menghiasi langit yang biru pekat.
Dengan pemandanga air terjun yang berwarna hijau tosca di depanku, sungguh ini pemandangan yang sangat jarang orang melihat nya.Â
Hari pun mulai terik, aku memutuskan untuk pulang, tak lupa, aku membereskan barang-barang ku dan bersiap untuk pulang.