Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Puisi: Lelaki Lunglai, Berjalan Membangkai

27 Februari 2023   19:08 Diperbarui: 27 Februari 2023   19:25 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: uplifers.com

Sebuah Puisi:

Lelaki lunglai, berjalan membangkai
karya Syifa Susilawati

Seorang lelaki,
Ia tidak mampu melahirkan kata-kata
Sebab matanya tak membaca manusia
Ia luput membaca dunia

Waktu telah menelan dirinya
Membuang jiwanya ke jurang celaka
Menghanyutkan ia bak bangkai arwana
Terempas terbanting batu-batu sungai
Hingga lebam, lungkai mati dan membangkai

Ia tak sanggup menangkap cahaya
Sebab jemari menutup matanya
Telinga ia buat tuli tak peduli
Mulut ia bungkam kaku dan legam
Tak sanggup membela sesiapa
Sekalipun kelaliman menabuh genderang perang
Sekelilingnya
Kerusakan bumi yang dicintainya
Ia terima sebagai takdir
Ia telah gugur sebagai manusia bernyawa
Ialah mayat yang berjalan
Ia miskin
Iman,
Ia miskin ilmu

Dus-
Ialah helai debu
Yang dibawa kesana kesini oleh angin
Tunduk patuh pada penderitaan

Ialah kehilangan harapan
Tak sanggup bernyala atau berkata-kata
Kosong, ia tak lagi sanggup memimpin-melawan
sebab ia malas membaca dunia

lelaki lungkai,
berjalan membangkai
ia telah mati sedari hidupnya

Garut, Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun