Lelaki lunglai, berjalan membangkai
karya Syifa Susilawati
Seorang lelaki,
Ia tidak mampu melahirkan kata-kata
Sebab matanya tak membaca manusia
Ia luput membaca dunia
Waktu telah menelan dirinya
Membuang jiwanya ke jurang celaka
Menghanyutkan ia bak bangkai arwana
Terempas terbanting batu-batu sungai
Hingga lebam, lungkai mati dan membangkai
Ia tak sanggup menangkap cahaya
Sebab jemari menutup matanya
Telinga ia buat tuli tak peduli
Mulut ia bungkam kaku dan legam
Tak sanggup membela sesiapa
Sekalipun kelaliman menabuh genderang perang
Sekelilingnya
Kerusakan bumi yang dicintainya
Ia terima sebagai takdir
Ia telah gugur sebagai manusia bernyawa
Ialah mayat yang berjalan
Ia miskin
Iman,
Ia miskin ilmu
Dus-
Ialah helai debu
Yang dibawa kesana kesini oleh angin
Tunduk patuh pada penderitaan
Ialah kehilangan harapan
Tak sanggup bernyala atau berkata-kata
Kosong, ia tak lagi sanggup memimpin-melawan
sebab ia malas membaca dunia
lelaki lungkai,
berjalan membangkai
ia telah mati sedari hidupnya
Garut, Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H