Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Sersan dan Kompi yang Skeptis"

14 Juli 2022   09:49 Diperbarui: 14 Juli 2022   09:53 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: lpmalmillah.com 

Kepalamu akar serabut
Tak mampu menangguhkan batang
Andai petani merontokkan tanah dengan cangkulnya

Di sekelilingmu
Kompi-kompi bayangan tidak lagi menenteng senjata
Atau dihantar roda-roda pedati melaju
Ke medan laga

Gawai mengawang di buta
Di tangan mereka
Kelam dunia oportunis
Sendiri-sendiri

Di bunga-bunga pikiranmu
Daun perubahan berubah menjadi artis korea
Semangat porak poranda
seperti keegoisan membombandir
Membanjiri kemalangan dengan darah yang tidak lagi peduli

Kau memancang, dengan lembayung
Menunggangi pagi, dan mengemis cahaya matahari
Gelap ke terang hingga gelap lagi
Gawai masih mengerumuni kompi-kompi

Kompi tidak lagi menenteng senjata
Sebab dikerumuni gawai, mereka menaruh
pelatuk yang mengarah di pelipis
Mereka sendiri

Bangsa tak mati bersebab penaklukan
Atau penjajahan bangsa lain
Melainkan kegagalan kompi dan barak
Mempertahankan martabat kesadaran dan kepedulian
Maka saat itu pula
perjuangan telah padam sama sekali

2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun