Mohon tunggu...
SYIFA ROUFFIANI
SYIFA ROUFFIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Syifa Rouffiani mahasiswa PGSD UPI Kampus Daerah Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Sistem Persidangan yang Harus Direalisasikan Mahasiswa

21 Juli 2023   14:48 Diperbarui: 21 Juli 2023   14:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknik dan sistem persidangan merupakan aspek penting dalam pengembangan kemampuan berbicara, berpikir kritis, dan berpartisipasi dalam dialog dan debat. Bagi mahasiswa, realisasi teknik dan sistem persidangan memiliki manfaat besar dalam mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia akademik dan profesional. Persidangan merupakan suatu proses formal yang digunakan untuk menyelesaikan konflik atau masalah hukum. Namun, tidak hanya dalam konteks hukum, persidangan juga memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan berbicara, berpikir kritis, dan bekerja secara kolaboratif. Oleh karena itu, teknik dan sistem persidangan yang harus direalisasikan oleh mahasiswa menjadi sangat relevan dalam menghadapi tuntutan dunia pendidikan dan profesional. Dalam esai ini, akan dibahas mengenai beberapa teknik dan sistem persidangan yang harus direalisasikan oleh mahasiswa, pentingnya teknik dan sistem persidangan bagi mahasiswa, manfaatnya dalam pengembangan keterampilan, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya.

  • Pentingnya Teknik dan Sistem Persidangan bagi Mahasiswa
  • Pengembangan Kemampuan Berbicara
  • Partisipasi dalam persidangan memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berbicara secara efektif. Melalui berbicara di depan publik, mahasiswa akan belajar mengatur kata-kata, menyusun argumen yang jelas, dan berkomunikasi dengan bahasa tubuh yang tepat. Kemampuan berbicara yang baik akan bermanfaat di banyak aspek kehidupan, baik dalam dunia akademik, profesional, maupun sosial.
  • Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
  • Dalam persidangan, mahasiswa dituntut untuk menganalisis masalah secara mendalam, menilai bukti, dan menyusun argumen berdasarkan fakta. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif, mengevaluasi argumen, dan mencari solusi yang tepat.
  • Pengalaman Praktis dalam Hukum dan Etika
  • Bagi mahasiswa yang tertarik dengan bidang hukum, persidangan merupakan pengalaman praktis yang berharga. Mereka dapat memahami secara langsung bagaimana sistem peradilan berfungsi, mengenali etika dalam persidangan, dan memahami peran masing-masing pihak dalam proses hukum.
  • Pembelajaran Kolaboratif
  • Persidangan melibatkan berbagai peran, seperti pengacara, hakim, juri, saksi, dan pihak terkait lainnya. Mahasiswa akan belajar bekerja secara kolaboratif dengan anggota timnya, berbagi ide, dan mengatasi perbedaan pendapat untuk mencapai tujuan bersama. Keterampilan kolaboratif ini akan bermanfaat dalam lingkungan kerja yang memerlukan kerjasama tim.
  • Teknik dan sistem persidangan merupakan komponen penting dalam proses diskusi, presentasi, dan debat di berbagai forum akademik, termasuk dalam realisasi peran mahasiswa. Saat mahasiswa terlibat dalam persidangan, baik itu dalam lingkup kampus, seminar, atau kompetisi, mereka harus memiliki pemahaman tentang teknik dan sistem persidangan agar dapat berpartisipasi dengan baik. Teknik Persidangan yang Harus Direalisasikan oleh Mahasiswa diantaranya :
  • Penelitian yang Mendalam
  • Persidangan yang efektif memerlukan persiapan yang matang. Mahasiswa perlu melakukan penelitian yang mendalam tentang topik persidangan mereka. Mereka harus memahami hukum yang berlaku, mengumpulkan bukti yang relevan, dan memahami kasus yang sedang mereka hadapi.
  • Persiapan Materi
  • Sebelum persidangan, mahasiswa harus mempersiapkan materi dengan baik. Mereka harus memahami topik yang akan dibahas, mengumpulkan data dan fakta yang relevan, serta menyusun argumen yang kuat untuk mendukung posisi atau pendapat yang akan disampaikan.
  • Penyusunan Argumen yang Kuat
  • Setelah melakukan penelitian, mahasiswa perlu menyusun argumen yang kuat untuk mendukung posisi mereka dalam persidangan. Argumen harus didukung oleh bukti-bukti yang sah dan relevan.
  • Kemampuan Berbicara di Depan Publik
  • Mahasiswa perlu melatih kemampuan berbicara di depan publik. Mereka harus berlatih untuk berbicara dengan jelas, lugas, dan percaya diri. Penggunaan bahasa tubuh yang tepat juga penting dalam menyampaikan argumen secara efektif.
  • Kemampuan Mendengarkan dan Merespons
  • Sebagai bagian dari tim persidangan, mahasiswa juga perlu mengembangkan kemampuan mendengarkan dengan baik. Mereka harus mampu merespons argumen lawan dengan bijaksana dan berpikir cepat dalam situasi yang dinamis.
  • Sikap Profesional
  • Dalam persidangan, sikap profesional sangat penting. Mahasiswa harus menghormati seluruh peserta persidangan, termasuk rekan se-tim maupun peserta dari pihak lain. Mereka harus menghindari sifat-sifat defensif atau meremehkan argumen orang lain.
  • Keterampilan Tim
  • Jika persidangan dilakukan dalam bentuk tim, mahasiswa harus mengembangkan keterampilan kerja sama dalam kelompok. Mereka harus mampu mendengarkan dan menghargai sudut pandang masing-masing anggota tim, serta berkoordinasi untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
  • Sistem Persidangan yang Harus Direalisasikan oleh Mahasiswa
  • Pembentukan Tim Persidangan
  • Mahasiswa dapat membentuk tim persidangan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan kasus atau masalah tertentu. Pembentukan tim akan memungkinkan mereka untuk saling melengkapi keahlian dan pengalaman, serta berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
  • Penunjukan Peran
  • Dalam persidangan, mahasiswa dapat menetapkan peran masing-masing anggota tim, seperti pengacara, hakim, juri, dan saksi. Penunjukan peran ini akan membantu mereka untuk fokus pada tanggung jawabnya masing-masing dan menciptakan simulasi yang lebih realistis.
  • Latihan dan Simulasi Persidangan
  • Mahasiswa dapat mengadakan latihan dan simulasi persidangan untuk mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin. Latihan ini akan membantu mereka untuk menguasai teknik-teknik persidangan, mengasah kemampuan berbicara, berpikir kritis, dan bekerja secara kolaboratif.
  • Pembahasan Evaluasi dan Umpan Balik
  • Setelah persidangan selesai, mahasiswa perlu melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik kepada anggota tim. Pembahasan ini akan membantu mereka untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta meningkatkan kinerja di masa depan.
  • Tantangan dalam Realisasi Teknik dan Sistem Persidangan
  • Waktu dan Komitmen
  • Persidangan memerlukan waktu dan komitmen yang signifikan dari mahasiswa. Terkadang, jadwal yang padat dan tuntutan akademik lainnya dapat menjadi tantangan dalam melibatkan diri dalam proses persidangan.
  • Perbedaan Pendapat dan Konflik
  • Dalam tim persidangan, perbedaan pendapat dan konflik mungkin terjadi. Mahasiswa harus belajar untuk mengatasi perbedaan tersebut dengan baik dan tetap fokus pada tujuan bersama.
  • Persiapan yang Intensif
  • Persidangan memerlukan persiapan yang intensif, termasuk penelitian yang mendalam dan menyusun argumen yang kuat. Beberapa mahasiswa mungkin merasa terbebani dengan tuntutan persiapan yang tinggi.

Sistem persidangan dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik. Berikut adalah beberapa teknik dan sistem persidangan yang harus direalisasikan oleh mahasiswa:

  • Model Persidangan PBB: Mahasiswa dapat mengorganisir model persidangan yang mengadopsi struktur dan prosedur yang mirip dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendalami isu-isu global dan berlatih berbicara di depan umum.
  • Persidangan Akademik: Mahasiswa dapat mengikuti persidangan atau konferensi akademik tentang topik yang relevan dengan disiplin ilmu mereka. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempresentasikan penelitian mereka dan mendapatkan umpan balik dari rekan sejawat dan ahli.
  •  Persidangan Debat: Mengadakan persidangan debat memungkinkan mahasiswa untuk mengasah keterampilan berargumen, berbicara di depan umum, dan memahami sudut pandang berbeda.
  • Persidangan Model Bisnis: Mahasiswa jurusan bisnis dapat mengorganisir persidangan model bisnis yang mensimulasikan pengalaman berurusan dengan situasi bisnis di dunia nyata. Ini membantu mereka memahami bagaimana membuat keputusan yang strategis dan mengelola tantangan bisnis.
  • Persidangan Lokal tentang Isu Sosial: Mahasiswa dapat mengadakan persidangan atau forum publik tentang isu-isu sosial yang relevan dengan komunitas mereka. Ini mendorong partisipasi aktif dalam mencari solusi untuk masalah sosial.
  • Sistem Persidangan Online: Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi untuk mengadakan persidangan online jika kesulitan dalam menghadiri acara fisik. Ini memungkinkan partisipasi lebih luas dari berbagai wilayah.

Melalui pelaksanaan teknik dan sistem persidangan yang beragam, mahasiswa dapat mengasah keterampilan kepemimpinan, berbicara di depan umum, berkolaborasi, dan meningkatkan pemahaman tentang isu-isu yang relevan. Hal ini dapat berdampak positif pada pertumbuhan akademik dan pribadi mereka.

Sistem persidangan itu sendiri dapat bervariasi, tergantung pada konteks dan tujuan acara. Beberapa sistem persidangan yang umum diterapkan adalah:

  • Sistem Debat
  • Sistem ini mengatur persidangan dalam bentuk perdebatan antara dua pihak yang berbeda pendapat. Mahasiswa harus menguasai teknik debat dan dapat menyampaikan argumen dan bukti secara persuasif.
  • Model Perserikatan Bangsa-Bangsa (Model United Nations - MUN)
  • MUN mensimulasikan sidang-sidang PBB dan organisasi internasional lainnya. Mahasiswa berperan sebagai delegasi dari negara-negara tertentu dan harus berbicara dalam kapasitas tersebut.
  • Persidangan Hukum (Moot Court)
  • Sistem ini mengatur persidangan dalam bentuk simulasi pengadilan. Mahasiswa memainkan peran sebagai jaksa, pengacara, atau saksi dan harus mengikuti prosedur hukum yang benar.
  • Sidang Panel
  • Sistem ini melibatkan sekelompok mahasiswa yang berbicara di depan panel penilai atau audiens untuk menyampaikan ide atau laporan.

Dalam realisasi peran mahasiswa dalam persidangan, penting untuk menghormati peraturan dan etika yang berlaku dalam sistem persidangan yang dipilih. Pengalaman ini dapat memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, termasuk meningkatkan keterampilan komunikasi, penalaran, kerjasama, dan kemampuan analisis yang berguna di dunia akademik dan profesional.

Teknik dan sistem persidangan merupakan sarana yang efektif bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara, berpikir kritis, dan bekerja secara kolaboratif. Dengan melakukan penelitian yang mendalam, menyusun argumen yang kuat, dan melatih kemampuan berbicara di depan publik, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan persidangan mereka. Melalui pembentukan tim persidangan, penunjukan peran, latihan, dan simulasi, mahasiswa dapat belajar dengan lebih efektif dan realistis. Meskipun ada tantangan, seperti waktu dan komitmen, serta perbedaan pendapat dan konflik dalam tim, mahasiswa dapat mengatasi hal ini dengan pemahaman dan kolaborasi yang baik. Dengan demikian, realisasi teknik dan sistem persidangan oleh mahasiswa akan menjadi langkah penting dalam mencapai kesuksesan akademik dan persiapan untuk dunia profesional.

Teknik dan sistem persidangan yang harus direalisasikan oleh mahasiswa memiliki manfaat yang signifikan dalam pengembangan keterampilan berbicara, berpikir kritis, dan berkolaborasi. Dengan pembentukan tim persidangan, penyusunan argumen yang kuat, latihan dan simulasi, penggunaan bahasa tubuh yang efektif, serta kemampuan menanggapi pertanyaan dan tantangan dengan bijaksana, mahasiswa akan siap menghadapi tantangan di dunia akademik dan profesional. Pengembangan sikap empati dan etika juga penting dalam menciptakan lingkungan persidangan yang inklusif dan produktif. Melalui penilaian diri dan umpan balik, mahasiswa dapat terus berbenah dan meningkatkan kualitas keterampilan persidangan mereka secara berkesinambungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun