Mohon tunggu...
Syifa Rahmi
Syifa Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang menulis dan berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkenalan dengan Wacana Fiksi Sejak Dini: Serunya Bermain Drama!

24 Juni 2024   09:21 Diperbarui: 24 Juni 2024   09:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen pribadi

Drama merupakan salah satu jenis karya sastra berupa kegiatan penyampaian cerita yang dilakukan dengan bermain peran dimana antar tokoh terdapat dialog yang saling berhubungan satu sama lain. Seperti yang dijelaskan oleh Syukron, dkk., (2016, dalam Wajdi, 2017) bahwa drama adalah karya sastra yang memiliki tujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian serta emosi yang terlihat dari gerak dan dialog yang dipentaskan. Semua orang pasti pernah mendengar drama, baik dari televisi, internet, maupun di dalam pembelajaran di kelas.

Benar sekali, dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar terdapat satu materi yang membahas tentang drama. Hal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 yang bertugas di SDN Praon No. 223 Surakarta untuk mengajak siswa-siswi kelas 5 unjuk bakat berupa pementasan drama yang nantinya akan dipentaskan dalam acara pentas seni dan gelar karya yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2024 di SDN Praon. Mahasiswa Kampus Mengajar dengan penuh antusias mengajak dan membimbing siswa-siswi kelas 5 untuk bermain drama yang mengangkat tema tentang keberagaman Indonesia. Latihan dilakukan setiap minggu hingga hari pementasan tiba.

Drama yang diperankan siswa-siswi kelas 5 SDN Praon ini berkisah tentang seorang anak dari Jakarta yang baru saja pindah ke Surakarta. Ia harus masuk ke sekolah yang ada di kota tersebut dengan berbagai budaya yang berbeda dari kota asalnya. Anak tersebut adalah Jefri. Namun, di tengah perjalanan hidupnya tinggal di Surakarta, ia terpilih untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh walikota dimana lomba tersebut mengharuskan ia untuk menyanyikan lagu berbahasa Jawa yaitu Cublak-cublak Suweng. Jefri yang awalnya tidak bisa berbahasa Jawa merasa ragu tetapi dengan bantuan teman-temannya ia akhirnya mampu untuk melaksanakan tugasnya. Walaupun kelompok Jefri tidak memenangi perlombaan, hal tersebut tidak membuat hatinya sedih karena dengan itu Jefri dapat semakin mengenal kebudayaan Jawa.

Hasil dari latihan drama selama berminggu-minggu yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas 5 didampingi oleh mahasiswa tersebut kemudian dipentaskan di acara Fun Day dan Gelar Karya. Pementasan berjalan dengan baik dengan siswa-siswi kelas 5 yang mampu menampilkan keseluruhan cerita dengan baik. Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya untuk siswa-siswi kelas 5 SDN Praon yang mampu untuk bermain drama dengan sangat apik!

Tulisan ini ditulis bersama dengan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Referensi:

Wajdi, F. (2017). Implementasi project based learning (PBL) dan penilaian autentik dalam pembelajaran drama indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, 17(1), 86-101.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun