Di kehidupan manusia, wacana tentu tidak hadir tanpa manfaat begitu saja. Wacana ada dengan maksud untuk membantu manusia menyatakan apa yang ada di pikiran mereka dengan lebih kompleks. Seperti yang dijelaskan dalam Setiawati dan Rusmawati (2019) dalam bukunya yang berjudul Analisis Wacana: Konsep, Teori, dan Aplikasi bahwa tujuan dari wacana berkaitan erat dengan tujuan manusia berkomunikasi.
Manusia berkomunikasi antar sesamanya dengan beberapa macam tujuan. Menurut Charlina dan Shiroya (2006), tujuan-tujuan tersebut antara lain untuk memberikan informasi kepada individu lain, meyakinkan seseorang, menggambarkan bentuk atau wujud dari suatu objek, dan memberitahukan suatu kejadian atau peristiwa. Tujuan wacana, seperti yang telah disinggung sebelumnya, tak jauh berbeda dengan tujuan manusia berkomunikasi. Tujuan dari wacana itu sendiri yaitu untuk menyampaikan pesan atau informasi, meyakinkan seseorang, menggambarkan suatu objek, dan menceritakan peristiwa.
Wacana juga memiliki fungsi yang erat hubungannya dengan tujuan dari wacana itu sendiri. Menurut Vestergaard dan Schroder (dalam Setiawati dan Rusmawati, 2019), terdapat lima fungsi dari wacana dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Wacana Ekspresif, merupakan fungsi wacana yang berasal dari fungsi bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan emosi, keinginan, dan perasaan dari penyampai pesan.
2. Wacana Fatis, adalah fungsi wacana yang berasal dari fungsi bahasa sebagai alat memperlancar komunikasi.
3. Wacana Informasional, adalah fungsi wacana yang berasal dari fungsi bahasa sebagai alat atau media penyampai informasi/pesan.
4. Wacana Estetik, ialah fungsi wacana yang berasal dari fungsi bahasa sebagai sumber penyampai keindahan (puitis).
5. Wacana Direktif, merupakan fungsi wacana yang berasal dari fungsi bahasa sebagai alat untuk membuat pendengar melakukan sesuatu.
Tulisan ini ditulis bersama dengan Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.
Referensi:
Setiawati, E., & Rusmawati, R. (2019). Analisis wacana: konsep, teori, dan aplikasi. Universitas Brawijaya Press.