Mohon tunggu...
Syifa Rahmi
Syifa Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang menulis dan berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Analisis Wacana Itu Penting?

18 Februari 2024   19:36 Diperbarui: 18 Februari 2024   19:47 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk meminta bantuan kepada orang lain, tentunya manusia membutuhkan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sebut saja kegiatan itu adalah kegiatan berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu aktivitas dimana satu individu menyalurkan pesan atau informasi, pendapat, ide, gagasannya kepada individu lain. Dan di dalam aktivitas tersebut, tentu dibutuhkan bahasa sebagai alat komunikasinya.

Bahasa, menurut Arisandy, dkk. (2019:247), adalah sebuah lambang yang memiliki bunyi dan digunakan untuk memperjelas maksud dan tujuan manusia dalam berkomunikasi. Bahasa diciptakan untuk membantu manusia dalam menyalurkan apa yang ada di pikirannya. Bahasa memiliki banyak sekali jenis atau variasi yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia sendiri bahkan memiliki lebih dari 700 bahasa! Bayangkan berapa jumlah total bahasa yang digunakan seluruh manusia di dunia ini.

Di dalam bahasa, terdapat berbagai macam unsur penyusunnya. Unsur bahasa terbagi menjadi dua jenis yaitu unsur segmental dan unsur suprasegmental. Topik utama pada tulisan kali ini berasal dari salah satu jenis unsur segmental yaitu wacana. Anton Moeliono (1995) menjelaskan makna sederhana dari wacana yaitu rangkaian kalimat yang saling berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi di antara kalimat-kalimat tersebut. Sejalan dengan pengertian dari Anton Moeliono, Carlson (1983) menjelaskan bahwa wacana tidak sekedar merupakan untaian ujaran atau kalimat saja, kalimat-kalimat tersebut harus tersusun secara berkesinambungan (urutan kalimat-kalimat individual).

Wacana memiliki banyak sekali jenis berdasarkan kategorinya masing-masing. Berdasarkan bentuk bahasanya, wacana terbagi menjadi wacana lisan dan wacana tulis. Berdasarkan pemakaiannya, terdapat wacana monolog, wacana dialog, dan wacana polilog. Kalau berdasarkan pemaparannya? Wacana bisa dibagi menjadi wacana naratif, wacana prosedural, wacana deskriptif, wacana eksposisi, dan wacana persuasi. Semua tergantung apa maksud dari wacana itu digunakan. Lantas, apa pentingnya kemampuan untuk menganalisis wacana?

Analisis wacana adalah sebuah bagian dari ilmu linguistik. Analisis wacana, menurut Slembrouck (2003:1), adalah ilmu yang mengkaji tentang penggunaan bahasa lisan maupun tulis yang mengikutsertakan individu yang menjadi penyampai pesan dengan individu yang berperan sebagai penerima pesan dalam kegiatan komunikasi. Analisis wacana tentu menjadi suatu kegiatan yang penting dalam kegiatan berkomunikasi. Menganalisis wacana memiliki tujuan untuk  mengetahui pola-pola atau tatanan yang diekspresikan oleh sebuah teks, mengetahui secara jelas interpretasi satu unit kebahasaan termasuk pesan yang ingin disampaikan, mengapa pesan itu harus disampaian, serta bagaimana pesan itu disampaikan. Selain itu, menganalisis wacana juga dapat membantu kita untuk menafsirkan dan memahami apa yang menjadi maksud si penyampai pesan dalam teks yang dimaksud (Rohana dan Syamsuddin, 2015:10-11). Jadi, pentingkah analisis wacana itu? Jawabannya adalah penting guna lebih memahami pesan atau informasi yang terkandung dalam wacana tersebut.

Tulisan ini ditulis bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.

Referensi:

Arisandy, D., Rizkika, D. P., & Astika, T. D. (2019). Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi Milenial Di Era Industri 4.0. Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 247-251.

Kumparan.com. (2023). Arti Wacana Menurut Ahli dan Jenis-jenisnya. Diakses pada 17 Februari 2024, dari https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/arti-wacana-menurut-ahli-dan-jenis-jenisnya-20n5FRkO9sU/full

Rohana & Syamsuddin. (2015). Buku Analisis Wacana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun