"Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga tentang menghormati perbedaan tersebut dan memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti yang kita ingin diperlakukan." - William J. Clinton.
Menurut Kemendiknas (2010:  25) toleransi yaitu  sikap  dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan  orang  lain  yang  berbeda dari dirinya. Tujuan dari sikap toleransi ini adalah untuk menciptakan tatanan masyarakat yang beragam dengan penuh kedamaian, sehingga kefanatikan atau kekejaman tidak dapat ditolerir.
Faktor penyebab terjadinya toleransi adalah karena adanya sikap saling menghormati dan menghargai atas perbedaan yang ada, memiliki rasa peduli terhadap sesama, membantu orang lain yang membutuhkan, dan menerima perbedaan.
Toleransi dalam keragaman budaya merujuk pada kemampuan individu atau masyarakat untuk menerima perbedaan dalam budaya, nilai, keyakinan, dan praktik dari kelompok atau individu lain tanpa diskriminasi atau kekerasan. Ini penting di negara kita karena Indonesia terdiri dari beragam budaya, dan setiap budaya memiliki tradisi, norma, dan nilai yang unik.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman budaya yang sangat kaya dan beragam. Toleransi terhadap keragaman budaya di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama, masyarakat Indonesia sejak dulu memiliki tradisi gotong royong yang dimana orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah atau mengadakan acara.
Bertoleransi di negara yang majemuk bukanlah hal yang mudah karena adanya perbedaan dalam budaya, agama, suku, dan bahasa. Toleransi dalam penerapannya terdapat beberapa tantangan, seperti adanya perbedaan pandangan dan keyakinan, kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai keragaman budaya yang dimiliki, pengaruh negatif dari media dan teknologi, serta adanya ketidakadilan dan diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
Dengan adanya tantangan dalam bertoleransi, maka diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan toleransi dalam masyarakat, salah satunya adalah dengan penanaman nilai-nilai toleransi untuk membangun kesadaran dalam masyarakat plural.
Penanaman nilai-nilai toleransi dalam masyarakat plural dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
- Pendidikan
- Pendidikan merupakan salah satu cara penting dalam menanamkan nilai toleransi dalam masyarakat plural. Pendidikan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya menghormati perbedaan budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Pendidikan juga dapat membantu masyarakat untuk memahami bahwa perbedaan budaya bukanlah sesuatu yang harus menjadi alasan untuk memicu konflik, melainkan harus dilihat sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Dari pemahaman ini akan tumbuh kesadaran terhadap toleransi.
- Dialog dan diskusi
- Melalui dialog dan diskusi, masyarakat dapat saling bertukar pemikiran dan pengalaman tentang budaya dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami perbedaan dan saling menghormati satu sama lain.
- Media sosial
- Media sosial dapat menjadi media yang efektif dalam menanamkan nilai toleransi dalam masyarakat. Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang keberagaman budaya, menyebarkan pesan-pesan toleransi, dan membuka ruang diskusi yang sehat.
- Kegiatan sosial
- Kegiatan sosial seperti festival budaya, pertunjukan seni, dan kegiatan olahraga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan keberagaman budaya yang ada di masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dapat saling berinteraksi dan memahami perbedaan satu sama lain dengan lebih baik.
- Peran tokoh masyarakat
- Tokoh masyarakat seperti pemimpin agama, pemimpin adat, atau tokoh-tokoh yang dihormati di masyarakat dapat berperan dalam menanamkan nilai toleransi dalam masyarakat. Dengan memberikan contoh yang baik dan mengajak masyarakat untuk saling menghormati perbedaan, tokoh masyarakat dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami arti penting dari toleransi dalam keberagaman budaya.
Jika penanaman nilai-nilai toleransi dapat dilakukan dengan baik, maka toleransi dalam masyarakat plural akan berjalan dengan lancar dan juga konflik yang terdapat di dalam masyarakat berkurang akibat muncul kesadaran untuk bertoleransi.
Referensi
Ginting, R., & Aryaningrum, K. (2009). Toleransi dalam masyarakat plural. Majalah Lontar, 23(4).