Tauhid terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Tauhid rububiyyah
Tauhid Rububiyah adalah salah satu jenis tauhid dalam Islam yang mengacu pada keyakinan bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam semesta. Konsep ini menekankan keesaan Allah dalam menjalankan segala urusan alam semesta, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Pemahaman Mendalam tentang Tauhid Rububiyah
- Rabb: Kata "Rububiyah" berasal dari kata "Rabb" yang memiliki arti Tuhan, Pemilik, Pengatur, dan Pemelihara. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah pemilik mutlak segala sesuatu dan Dia-lah yang mengatur jalannya alam semesta.
- Keesaan Allah: Tauhid Rububiyah menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki segala sifat kesempurnaan. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam penciptaan, pengaturan, dan pemeliharaan alam semesta.
- Lingkup Tauhid Rububiyah: Konsep ini mencakup seluruh aspek alam semesta, mulai dari benda-benda langit, tumbuhan, hewan, hingga manusia dan seluruh peristiwa yang terjadi di dalamnya. Semua itu berada di bawah kekuasaan dan pengaturan Allah SWT.
Tujuan Tauhid Rububiyah: Tujuan utama Tauhid Rububiyah adalah untuk menumbuhkan:
Rasa takjub dan kagum: Memahami kebesaran dan kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta.
Rasa syukur: Menyadari bahwa segala nikmat yang kita terima berasal dari Allah.Ketaatan: Memotivasi manusia untuk selalu taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Menjauhkan diri dari kesyirikan: Mencegah manusia dari perbuatan menyekutukan Allah dengan makhluk lain.
Contoh Manifestasi Tauhid Rububiyah dalam Kehidupan Sehari-hari
- Melihat keindahan alam: Ketika kita melihat keindahan alam, seperti langit yang biru, bintang yang berkelap-kelip, atau pegunungan yang menjulang tinggi, kita seharusnya menyadari bahwa semua itu adalah ciptaan Allah yang Maha Agung.
- Menyadari ketergantungan pada Allah: Kita menyadari bahwa segala rezeki, kesehatan, dan keberkahan hidup kita berasal dari Allah.
- Beribadah hanya kepada Allah: Tauhid Rububiyah mendorong kita untuk hanya menyembah dan beribadah kepada Allah SWT, tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun.
Menerima takdir: Ketika menghadapi musibah atau kesulitan, kita berusaha untuk bersabar dan tawakkal kepada Allah, karena kita yakin bahwa segala sesuatu telah diatur oleh-Nya.