sosial yang tidak dapat menjalani berbagai aspek kehidupan sendirian, dan tentu memerlukan bantuan dari orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma, nilai nilai dan budaya yang wajib dipatuhi oleh kita semua.
Pada dasarnya, manusia merupakan makhlukAkhlak sosial merujuk pada nilai-nilai Islam yang bersifat sosial, seperti saling tolong menolong, bersikap sopan, saling menghormati, dan memiliki empati terhadap perasaan orang lain. Jika seseorang sudah menunjukkan ciri-ciri tersebut, maka akhlak sosialnya dapat dianggap baik, karena ia memprioritaskan hubungan dengan sesama manusia. Â
Rasulullah SAW telah bersabda melalui riwayatnya Ibnu Umar: Artinya, "Seorang mukmin yang bergaul dengan masyarakat dan sabar atas rintangan mereka, lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan masyarakat (menyendiri) serta tidak sabar atas rintangan mereka".
Akhlak individu sendiri lebih menekankan pada pelaksanaan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dzikir, haji, dan sebagainya. Ini disebut sebagai akhlak individu karena fokusnya pada hubungan dengan Allah (Hablum minallah) dan diri sendiri. Meskipun akhlak individu kita baik, tetapi akhlak sosialnya buruk, maka dapat dikatakan bahwa akhlaknya belum sempurna. Oleh karena itu, akhlak individu selalu terkait dengan akhlak sosial dan harus seimbang satu sama lain. Kedua aspek ini harus seimbang karena sebagai manusia, kita tidak hanya memiliki hubungan dengan Allah, tetapi juga berinteraksi dengan sesama manusia.
Keseimbangan antara akhlak individu dan akhlak sosial sangat penting. Jika seseorang telah memiliki akhlak individu dan akhlak sosial yang baik, maka ia dapat dianggap memiliki akhlak yang sempurna. Hal ini karena individu tersebut tidak hanya memperhatikan hubungan dengan Allah, tetapi juga mengutamakan hubungan dengan sesama manusia untuk menciptakan kehidupan yang penuh keharmonisan dan keselarasan.
Karakter seorang muslim tercermin dalam cara mereka melihat, bertindak, membuat keputusan, dan berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Proses pembentukan kepribadian muslim bertujuan untuk menuntun individu agar sejalan dengan keyakinan dan nilai-nilai Islam. Kepribadian memegang peran vital dalam menentukan identitas seseorang dan tercermin dalam perilaku mereka.
Akhlak individu sangat terkait dengan pikiran, sikap, dan tindakan yang mampu mempengaruhi perilaku negatif jika akhlaknya kurang baik. Akhlak yang baik membangun nilai-nilai positif dan mendukung kepribadian muslim yang mengabdikan diri kepada Allah.
Akhlak sosial Islam berawal dari kesalehan individu yang kemudian membentuk keluarga yang saleh dan memberikan fondasi moral bagi struktur sosial yang positif. Kesalehan individu dimulai dari menjaga kebersihan jiwa dan menjauhkan diri dari sikap negatif seperti iri, hasut, dengki, dan benci. Akhlak yang baik harus mengiringi setiap langkah individu Muslim, agar mereka menjadi "Mukmin yang mencapai derajat taqwa melalui akhlak yang luhur." Jika akhlak sosial Islam dipahami dan diimplementasikan oleh setiap individu dalam masyarakat, itu menandakan tercapainya masyarakat madani yang diharapkan bersama.
Kepribadian muslim yang baik terbentuk melalui kebiasaan menjalankan akhlak individu dan sosial yang terpuji secara konsisten, atau dengan kata lain, terwujud melalui kesalehan individu dan sosial. Seorang muslim yang rutin menjalankan kesalehan individu dan sosial secara terpadu, seimbang, dan serasi akan memiliki kepribadian muslim kaffah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H