Kasus viral datang dari salah satu mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro, sebabnya adalah salah satu mahasiswinya yang berinisial ARL (30) ditemukan tewas di kamar kosnya beberapa waktu lalu.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena diduga bunuh diri akibat perudungan yang dihadapinya dan tewas setelah menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri. Untuk mengetahui kasus lebih lengkapnya, inilah kronologi mengenai kasus tersebut.
Ditemukan Tewas di Kamar Kosnya
Mahasiswi berinisial ARL ini ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada malam hari di kamar kosnya di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang pada Senin (12/08/2024). Ditemukannya korban di kamar kosnya diawali dengan teman-temannya yang tidak dapat menghubungi korban sejak senin pagi, lalu memutuskan untuk menghampiri korban ke kosannya.
Korban sendiri memiliki 2 lokasi kamar kos, yaitu di Kawasan Gajahmungkur dan di Kawasan Tembalang, Semarang. Teman-teman korban mencoba mengecek kosanya korban yang di Tembalang, bahkan sampai meminta bantuan pengelola kosnya untuk membuka kamar korban dengan kunci cadangan. Namun saat dicek, kamar tersebut kosong.
Lalu akhirnya teman-teman korban menghampiri kosan yang berada di kawasan Gajahmungkur. Tidak ada respons saat mengetuk pintu kosannya, namun lampu di dalam kamar terlihat menyala, oleh karena itu teman-teman korban mengira ia sedang tertidur.
Tapi hingga senin malam pun korban tetap tidak bisa dihubungi, hingga akhirnya teman-teman korban kembali ke kosan korban dan meminta pengelola kosannya untuk membuka pintu kamar kosan korban dengan kunci cadangan. Sayangnya, usaha tersebut tidaklah berhasil karena pintu tersebut dikunci dari dalam dan kuncinya masih menempel. Dan berdasarkan pantauan Kompas, pada Senin sekitar pukul 22.00 WIB, pengelola kos memanggil tukang kunci untuk membongkar paksa kunci kamar tersebut dan saat dibuka korban diketahui berada di atas Kasur dengan posisi miring ke kiri. Salah satu teman korban memanggil dan menyentuh korban namun tidak ada respons. Lantas teman korban berinisiatif mengecek denyut nadi serta napas korban dan hasilnya nihil, tidak ditemukan denyut nada ataupun embusan napas korban.
Pihak pengelola kos pun akhirnya menghubungi pihak kepolisian dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Semarang. Akhirnya petugas kepolisian pun melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi. Lalu, pada Selasa (13/08/2024) dini hari, jenazah korban dibawa ke RSUP Dr. Kariadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H