Mendengar kata Muhammadiyah, tentu yang terbayang adalah salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia. Ratusan rumah sakit, ribuan lembaga pendidikan, dan banyak jejak amal usaha Muhammadiyah yang menjadi bukti betapa besar peran Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia. Namun, nyatanya gerakan Muhammadiyah yang berkemajuan ini, bukan hanya hadir di Indonesia saja. Hari ini, gerakan dakwah Muhammadiyah telah menjadi gerakan internasional, yang cahaya peradabannya telah terbit di berbagai belahan dunia.
Awal tahun kemarin, mahasiswa Program Studi Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkesempatan untuk menyaksikan jejak dakwah Muhammadiyah di Singapura saat menjalani program Kuliah Kerja Lapangan Internasional (KKL Internasional). Program KKL Internasional adalah program unggulan Program Studi Bahasa Arab UMY. Program ini diperuntukkan untuk mahasiswa semester 7 yang bertujuan sebagai mini riset dalam mempelajari sistem pendidikan di berbagai kampus dunia. Harapannya Mahasiswa Program KKL Internasional dapat mengadaptasi bahkan mengakselerasi sistem pendidikan yang dipelajari, untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa program KKL Internasional UMY berkunjung ke Muhammadiyah Islamic College atau Kolej Islam Muhammadiyah (KIM). KIM merupakan perguruan tinggi yang dikelola oleh Persatuan Muhammadiyah Singapura. Berdiri sejak 15 April 2000, KIM telah melahirkan banyak lulusan mulai dari tingkat diploma hingga sarjana. Fokus keilmuan yang dihadirkan KIM antara lain adalah Jurusan Pengurusan Dakwah, Bahasa Arab, Syari'ah, dan Tarbiyah. Uniknya, kurikulum KIM memiliki ciri khas tersendiri, dimana salah satu programnya melibatkan kajian keluarga. Keluarga dianggap menjadi pondasi penting dalam melahirkan sebuah peradaban, sebabnya keluarga perlu turut hadir dalam proses pembelajaran. Hadirnya KIM di negara Singapura, tentu menjadi bukti nyata tentang mendunianya gerakan dakwah Muhammadiyah.
Program-program yang dihadirkan KIM juga bersinergi dengan pemerintah Singapura, selain sebagai lembaga pendidikan tinggi KIM juga hadir memberikan pelayanan pada masyarakat Singapura. Hal ini ditunjukan dengan hadirnya pembiayaan pendidikan bagi anak-anak jalanan, terlantar, ataupun dhuafa melalui dana wakaf ilmu yang diperuntukan untuk membangun masjid dan madrasah serta pengembangan pendidikan Islam. Hadirnya KIM menegaskan gerakan islam berkemajuan Muhammadiyah, yang telah mendunia.
Harapan besar, tentu tersemat pada mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM), khususnya para mahasiswa program KKL Internasional ini untuk turut meluaskan dakwah Muhammadiyah ke penjuru dunia. Melalui berbagai program yang dihadirkan PTM, tentu diharapkan dapat menghadirkan ruh gerakan Muhammadiyah pada segenap Mahasiswanya. Sehingga dimanapun kaki berpijak, disitulah cahaya dakwah Muhammadiyah berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H