Perusahaan jasa menyediakan layanan kepada pelanggan yang membedakannya dari perusahaan manufaktur yang membuat barang fisik. Dilansir dari (kumparan.com) perusahaan jasa di Indonesia terdiri dari 6 jenis yaitu:Â
- Perusahaan jasa keuangan.
- Perusahaan jasa transportasi.
- Perusahaan jasa telekomunikasi.
- Perusahaan jasa medis dan kesehatan.
- Perusahaan jasa kebersihan.
- Perusahaan jasa design.
Adapun perusahaan jasa keuangan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan mencakup:
- Industri perbankan.
- Industri pasar modal dan industri keuangan non bank seperti asuransi.
- Dana pensiun.
- Perusahaan pembiayaan dan pegadaian.
Industri perbankan telah lama menjadi tulang punggung perekonomian global tidak terkecuali Indonesia. Bank berperan aktif dalam perekonomian karena fungsi utamanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat, mengalokasikan dana, dan menyediakan jasa perbankan lainnya. Dengan mengumpulkan dana, bank dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat dan bisnis untuk pengembangan bisnis maupun memenuhi kebutuhan lainnya.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan pada Badan Pusat Statistik tahun 2023 berikut adalah jumlah bank dan jumlah kantor bank yang ada di Indonesia pada tahun 2023:
Meskipun perusahaan jasa perbankan mempunyai peran penting dalam perekonomian, mereka tidak kebal terhadap tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan bisnisnya. Tanpa sistem perbankan yang stabil dan sehat, berbagai kegiatan perekonomian dapat terhambat. Di era digital, teknologi memainkan peran penting dalam mengubah cara perbankan dalam melakukan pelayanan seperti layanan online dan mobile banking yang menjadi hal lumrah sehingga nasabah dapat berinteraksi kapanpun dan dimanapun. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan nasabah, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi bank untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
Dunia bisnis saat ini menjadi semakin kompetitif, dimana peran bank yang sangat krusiali seringkali membuat menajemen harus memikirkan berbagai solusi dan strategi bagi keberlangsungan perusahaan. Tidak jarang manajemen laba dijadikan sebuah strategi penting bagi manajer untuk meningkatkan laba yang dilaporkan. Strategi ini melibatkan intervensi terhadap data dari laporan keuangan perusahaan. Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan laba melalui manajemen laba tidak selalu berarti keberhasilan peningkatan laba perusahaan dalam jangka panjang.
Memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan dimungkinkan dengan meneraplan Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen & Mackeling pada tahun 1976 pada dinamika bisnis modern. Pelaporan keuangan yang akuntabel atau bertanggung jawab adalah ide dasar dalam Teori agensi karena penting untuk mendukung pengambilan keputusan perusahaan secara tepat waktu (real time) dalam bisnis.
Teori keagenan membahas permasalah kepentingan yang dapat timbul dalam suatu bisnis yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan antara berbagai pihak dalam perusahaan seperti manajer, pemilik, dan pemegang saham. Dengan menjamin bahwa kepentingan semua pihak diperhatikan dan kinerja organisasi tetap pada tingkat terbaiknya, teori ini juga dapat membantu dalam mengelola hubungan antara bank, pelanggan, dan pemerintah untuk mencapai tujuan nasional dan membantu mengelola konflik.
Peranan pajak juga merupakan aspek penting dalam sektor perbankan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan perekonomian. Infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan adalah beberapa manfaat bagi masyarakat dan proyek pembangunan yang dapat didanai oleh pemerintah dengan dana pajak.
