Mohon tunggu...
Syifa Nur Awalia RIsmayandi
Syifa Nur Awalia RIsmayandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Saya seorang Mahasiswa Akuntansi Semester 5 di Universitas Pamulang Serang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akankah Era Digitalisasi Dapat Menggeser Profesi Akuntansi?

12 Oktober 2023   21:14 Diperbarui: 12 Oktober 2023   21:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Seminar Nasional

Era digital telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, termasuk juga dalam dunia akuntansi. Apakah ini merupakan ambang batas bagi karir akuntansi?

Dalam era digital, teknologi telah memudahkan banyak proses akuntansi. Jadi, apakah era digital merupakan ambang bagi karir akuntansi? Jawabannya adalah tidak. Meskipun ada tantangan baru yang harus dihadapi, era digital juga membuka peluang baru bagi akuntan untuk mengembangkan karir mereka. Dengan memanfaatkan teknologi dengan baik, akuntan dapat menjadi lebih efisien dan efektif dalam pekerjaan mereka.

Sabtu (7/10/2023) telah dilaksanan Seminar Nasional Akuntansi "Etika Profesi Akuntansi dan Strategi Pencegahan Fraud", highlight dari seminar ini adalah peluang karir akuntansi dimasa depan yang bersaing ketat dengan era digital. Disamping itu juga pembahasan lainnya cukup menarik, seperti membahas etika dalam profesi akuntansi serta temuan fraud pada studi kasus investigasi audit yang dipaparkan langsung oleh 3 narasumber hebat yakni Dr. H. Muhammad Soleh Hapudin, Firman Jofani, dan Dr. H. Suripto.

Disini saya akan memberikan opini terkait temuan fraud pada studi kasus yang dipaparkan langsung oleh Bapak Firman Jofani. Beliau menjelaskan beberapa point penting mengenai audit investigasi dan alasan mengapa terjadinya tindakan fraud; salah satu alasannya terkait dengan kebutuhan perekonomian yang semakin besar pula sebab mengikuti perkembangan zaman dan memaparkan studi kasus yang (sudah) terjadi di Indonesia. Dari 3 kasus yang dijelaskan oleh beliau, saya paling tertarik dengan kasus anak perusahaan Garuda Indonesia yang menjain kerjasama dengan pihak lain dan langsung mengklaim laba selama 15th; padahal sebelumnya pihak GI mengalami kerugian dan status kerjasama masih berjalan dan terbilang baru saja terjalin. Dengan bukti temuan tersebut banyak tokoh - tokoh penting yang terlibat, bahkan KAP yang saat itu memeriksa turut terseret kasus ini.

Dari kasus GI kita diminta untuk berhati-hati dalam memeriksa laporan keuangan dan memberikan opini audit; mengingat profesi akuntansi cukup riskan untuk sebuah keputusan dimasa depan. Karena jika salah sedikit saja dampak yang dihasilkan cukup besar. Memang tidak mudah menjadi seseorang yang berprofesi dibidang akuntansi, belum lagi berbagai ancamam -dari luar- yang akan diterima cukup beresiko untuk peluang karir seorang akuntan. Namun di era gempuran tersebut kita harus tetap menjadi pribadi yang jujur dan transparan saat memberikan opini audit terhadap laporan keuangan. pantang pulang sebelum balance, berani mati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun