Sebelum kapal ini berangkat, kapal tersebut memiliki akses lacak dan yang memantau akses kapal tersebut harusnya divisi khusus pengakses, tetapi yang mengakses kapal tersebut adalah Sung Dong Il, katanya ia mendapat perintah untuk mengambil alih bagian ini.
Pasien yang matanya dalam keadaan di jahit itu bangun, karena ada darah menetes di kasur pasien tersebut yang berasal dari pipa saluran di ruang pendingin.Â
Semua polisi yang tadi sudah tewas akibat kejadian tembak menembak dikumpulkan di dapur pada sebuah ruangan pendingin besar, darah mayat polisi tersebutlah yang mengalir ke selokan air.
Karena So-min, ketua polisi dan 2 polisi lagi tiba di tempat narapidana ditahan banyak darah dan tidak ada siapapun, akhirnya mereka mencoba untuk ke ruang bawah yang banyak pipa-pipanya. Disanalah mereka bertemu dengan narapidana yang di ketuai oleh Seo In-Guk.Â
Mereka mulai saling berantem dan tiba tiba pasien yang matanya terjahit itu menghampiri mereka. Pasien tersebut mulai membunuh-bunuhi semua yang ada di ruangan itu. Yang ia bunuh adalah orang yang bergerak dan berbicara, karena pasien yang matanya dijahit itu memiliki sensor di bagian matanya.Â
Seo In-Guk, polisi yang datang berbarengan dengan So-min, narapidana lainnya mati. Hanyalah tersisa Jung So-min, ketua polisi, narapidana artis dan kakek tua.Â
Mereka berempat, melarikan diri dari pasien tersebut, walau dengan keadaan yang terluka sedikit akibat terkena serangan pasien tersebut. Pasien tersebut ditinggalkan di ruang bawah tanah karena pintu besi di tutup oleh narapidana artis.
Karena dokter mendengar suara tembakkan yang berasal dari kapal, akhirnya dokter tersebut mengunci diri bersama perawat di ruang perawatan. Sela beberapa menit, dokter tertidur di kursi dan perawat selesai dari kamar mandi. Perawat mendengar ada suara gaduh yang berasal dari luar, karena perawat panik ia membangunkan dokter dan dokter pun bangun.Â
Perawat mengecek dari jendela dan mengatakan bahwa ada seseorang yang sedang memperbaiki sesuatu. Tiba-tiba leher si perawat tadi di cekik oleh pasien yang matanya terjahit dari luar jendela, alhasil perawat tersebut mati ditempat. Dokter pun panik dan langsung buru-buru keluar dari ruangan.Â
Setelah keluar dari ruangan ia bertemu dengan  So-min, ketua polisi, narapidana artis dan kakek tua. Dokter menjelaskan apa yang terjadi sebelum ia berlari-larian.
Dokter melihat mereka terluka akibat berantem tadi, dokter ini membantu mengobatinya, tetapi dokter mengatakan "aku memiliki obatnya di lantai dasar, soalnya tadi aku habis mengobati pasien." Akhirnya mereka bareng-bareng ke lantai dasar untuk mengambil obat tersebut.