Mohon tunggu...
Syifa Mufidah
Syifa Mufidah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosok Inspiratif, Kepala SMAN 01 Sukajaya

27 Maret 2017   17:19 Diperbarui: 27 Maret 2017   17:38 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Tahukah Anda dimana letak SMAN 01 Sukajaya itu? Mungkin sebagian dari kita tidak mengetahuinya. SMAN 01 Sukajaya masih termasuk wilayah Kabupaten Bogor, tepatnya terletak di Jalan Raya Pasir Madang Km 9, Pasirmulya, Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat. Letaknya memang jauh dari pusat perkotaan. Siapapun yang ingin menuju ke Kecamatan Sukajaya, harus melewati jalan yang berlika-liku terlebih dahulu. SMA Negeri yang telah berdiri sejak 10 tahun yang lalu itu memiliki 10 kelas. Kelas X yang terdiri dari 2 kelas, kelas XI yang terdiri dari 4 kelas, dan kelas XII yang terdiri dari 3 kelas.

          SMAN 01 Sukajaya dipimpin oleh seorang lelaki tangguh yang telah berhasil menginspirasi banyak orang. Ia adalah Sofyan Nirwan, Magister Biologi lulusan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA). Selama menjabat 1 tahun 6 bulan, ia telah mengubah sekolah tersebut sedemikian rupa dengan tetes keringatnya. Pertama kali Sofyan menginjak sekolah itu, lapangannya belum di beton. Ketika hujan membasahi wilayah Kecamatan Sukajaya, kondisi sekolah dipastikan menjadi becek dan kotor. Jejak kaki yang berasal dari sepatu orang-orang akan mengotori putihnya lantai ruangan kelas.  Sekarang, tetesan keringatnya tidak sia-sia lagi. Di tahun 2016 lalu, SMAN 01 Sukajaya berhasil mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata dari pemerintah.

Tampak lingkungan sekolah yang hijau dan asri
Tampak lingkungan sekolah yang hijau dan asri
          Perjalanan Sofyan untuk mengubah SMAN 01 Sukajaya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kendala yang harus dihadapinya. Masalah utama yang ia hadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat sekitar atas pentingnya pendidikan. “Di Kecamatan Sukajaya, banyak orang yang putus sekolah sejak lulus dari Sekolah Dasar (SD),” tuturnya dengan tatapan yang penuh rasa kecewa. Tak heran bila Kecamatan Sukajaya mendapatkan predikat sebagai peringkat ke-2 yang terendah pendidikannya se-Kabupaten Bogor.

          Selain rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pendidikan, masalah transportasi di Kecamatan Sukajaya juga masih terbatas. Tentunya hal ini membuat siswa-siswi yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah harus menempuh perjalanan dari pagi buta. Bahkan ada beberapa siswa yang harus melewati derasnya aliran sungai dan hijaunya persawahan disana. Guru-guru harus mengeluarkan ongkos setidaknya Rp 30.000 untuk perjalanan pulang pergi setiap hari. Mungkin masalah transportasi ini menjadi penyebab kurangnya tenaga pendidik di Kecamatan Sukajaya.

         Dari segi fasilitas, SMA ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Namun, Sofyan masih sangat bersyukur. “Belum lama ini, sekolah mendapatkan 3 ruangan kelas dari pemerintah. Alhamdulillah,” ucapnya dengan wajah berseri. Sementara ini, 3 ruangan kelas tersebut disulap menjadi perpustakaan dan tempat solat. Kabarnya, bulan ini SMAN 01 Sukajaya akan mendapatkan lagi berupa laboratorium komputer. 

“Senang rasanya. Selama ini kami hanya memiliki 1 ruang laboratorium yang difungsikan untuk 3 pelajaran sekaligus, yaitu fisika, kimia, dan biologi,“ kata pria yang berumur 46 tahun ini. Di tengah rasa syukur dan bahagia, ia juga harus merasa sedih karena belum lama ini pagar bagian belakang sekolah roboh. Kerusakan pagar itu belum bisa diperbaiki karena keterbatasan dana yang dimiliki sekolah.

Pagar sekolah yang rusak dan belum diperbaiki
Pagar sekolah yang rusak dan belum diperbaiki
         Berbagai kendala yang ia hadapi menurutnya tidak menganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM). Pihak sekolah mengakali agar KBM tetap berjalan seperti biasa. Contohnya dengan bantuan 3 ruang kelas baru yang dimanfaatkan terlebih dahulu sebagai perpustakaan dan tempat solat. Sebagai pemimpin tertinggi di sekolah, Sofyan berusaha mencari cara unruk menanggulangi kendala-kendala tersebut. Salah satunya dengan meminta bantuan pemerintah. Pemerintah memang belum bisa memenuhi semua fasilitas sekolah. Namun, Sofyan masih tetap sangat bersyukur.

          Langkah untuk menanggulangi kendala-kendala tidak terhenti sampai disitu. Sofyan juga mengadakan sebuah program unik yang berbeda dari sekolah lainnya. Program tersebut ia beri nama program vokasional. Program vokasional ada 2 jenis, yaitu keterampilan percetakan dan kerajinan tangan berbasis bambu. Sekarang ini, program vokasional yang baru berjalan dengan kondusif adalah program vokasional keterampilan percetakan. Demi mengasah kemampuan para siswa, Sofyan memanggil tenaga ahli dari luar sekolah. Para siswa diharapkan memiliki bekal setelah lulus nanti.

          Selain membuat program vokasional, Sofyan selalu memberikan motivasi kepada para siswanya. Saat apel pagi dan saat ada jam pelajaran yang kosong, Sofyan mengucapkan segenap kalimat motivasi. “Proaktif, percaya diri, dan kerja keras. Jangan mudah menyerah. Jangan pernah mengeluh.” ucap Sofyan penuh semangat untuk para murid tercintanya. Harapan kedepannya, Sofyan ingin sarana transportasi di Kecamatan Sukajaya dibuatkan trayek khusus untuk angkotnya. Pemerataan guru juga diharapkannya agar tidak ada lagi kekurangan tenaga pendidik. Harapan terakhir untuk para siswa agar terus giat menuntut ilmu sampai akhir hayat nanti.

          Selama dipimpin oleh Sofyan Nirwan, SMAN 01 Sukajaya bukan hanya mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata. Banyak prestasi lain yang diraih sekolah, seperti juara 2 lomba cerdas cermat se-Kabupaten Bogor, meraih medali perunggu di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN) cabang silat, dan masih banyak prestasi lainnya. Letak sekolah yang jauh dari pusat perkotaan tidak menjadi halangan dalam menuai berbagai prestasi. Kata-kata indah yang terucap dari bibirnya masih terngiang dipikiran ini. “Keterbatasan bukanlah sebuah halangan untuk meraih kesuksesan, ” tutur pria yang sangat inspiratif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun