Minggu siang di tahun 2012, aku bersiap menuju salah satu tempat hiburan favoritku, warnet. Usai makan siang, biasanya bapak mengantarku ke warnet yang jaraknya beberapa ratus meter dari rumah.
Setelah mendapat uang saku yang tidak sampai 10 ribu rupiah untuk membayar billing, aku segera masuk dan mencari bilik kosong yang bisa aku gunakan.
Biasanya aku akan menghabiskan waktu di warnet sekitar 2 jam untuk melakukan hal yang paling aku suka lewat internet. Yang pertama, main game.
Setelah billing aktif, segera kubuka laman game online gratis favoritku. Kurasa aku tidak memainkan game-game yang keren.Â
Bisa bermain games yang sederhana saja sudah membuatku senang bukan kepalang kala itu. Game memasak, pasti akan jadi salah satu permainan wajib saat aku ke warnet. Â
Tak hanya main game, seringkali aku juga menonton video musik dari musisi idolaku lewat YouTube.Â
One Direction, video musiknya selalu aku putar berulang-ulang. Sejak SD aku memang sangat nge-fans dengan boyband ini. Ku akui kalau aku adalah Directioners berat sejak SD.
Dulu semua hiburan itu, baik game hingga musik, bisa aku dapatkan dengan pergi ke warnet, tempat yang menyediakan akses internet terbaik, setidaknya di wilayah tempat tinggalku.
Beralih dari zamannya ke warnet, rumahku mulai memasang akses ke internet dengan memakai modem. Awalnya, om-ku yang memasang modem itu di rumahku karena di rumahnya selalu susah sinyal.
Dengan modem itu, aku mendapat akses internet secara lebih mudah. Warnet sudah mulai kutinggalkan. Main game dan menonton YouTube akhirnya bisa dilakukan dari rumah saja.