Stunting masih menjadi salah satu permasalahan gizi yang terdapat di Indonesia. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga merupakan salah satu penyebab terhambatnya tinggi badan anak sehingga tinggi mereka lebih rendah dibandingkan anak- anak seusianya.Â
Program 'Kampung Emas' merupakan kegiatan mahasiswa belajar di luar kampus untuk pemberdayaan masyarakat menuju kelurahan mandiri dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan. Program ini merupakan kerjasama antara Universitas Airlangga yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur terdiri dari 20 Perguruan Tinggi di Jawa Timur, dengan Pemerintah Kota Surabaya. Kampung Emas dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa sebagai bentuk kegiatan Belajar Bersama Komunitas.
Setelah berhasil dengan KKN Tematik Kampung Emas tahun 2022 yang bertema "Penguatan Lima Pilar dalam Percepatan Penurunan Stunting", yang dilaksanakan di 144 kelurahan di Kota Surabaya, tahun ini Universitas Airlangga Bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur melaksanakan kegiatan BBK Tematik Kampung Emas dengan tema Kampung Emas Madani: Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya. Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi nyata Perguruan Tinggi dalam mendukung program prioritas nasional dalam menurunkan prevalensi balita stunting di Indonesia. Pelaksanaan Kampung Emas tahun ini berbeda dengan kegiatan tahun lalu yang melibatkan sekitar 432 mahasiswa di 144 kelurahan di Kota Surabaya, tahun ini kegiatan yang didukung oleh sumber pendanaan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya melibatkan 459 mahasiswa yang akan diterjunkan di 153 kelurahan di Kota Surabaya.
Kampung Emas Madani 2.0 ini memiliki tiga kegiatan utama yaitu Laduni (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani). Pada pelaksanaan kegiatan Kampung Emas ini, kami berkoordinasi bersama pihak kelurahan, puskesmas dan kader setempat. Rangkaian kegiatan ini kami mulai dengan melakukan kegiatan pendampingan untuk 10 ibu hamil dan 8 calon pengantin terpilih dan dilakukan analisis situasi kelurahan setempat. Setelah itu, dilakukan wawancara terkait dengan kondisi responden pilihan.Â
Setelah dilakukan wawancara, program kami selanjutnya adalah kegiatan edukasi SBCC-BESTIEZ dimana kegiatan ini mencakup Formula Pangan Beriman. Untuk Formula Pangan Beriman kami melakukan survey pasar pada daerah setempat untuk melihat bahan pangan lokal protein hewani dalam pemilihan rekomendasi pangan dari kelompok kami. Serangkaian edukasi SBCC-BESTIEZ kelompok kami dihadiri oleh ibu hamil, calon pengantin, kader, pihak puskesmas, kelurahan serta supervisor kelompok. Edukasi tersebut mengangkat beberapa pembahasan seperti gizi seimbang, manajemen stress ibu hamil, Laduni, KEK dan Anemia. Besar harapan dari serangkaian program kegiatan tersebut dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kota Surabaya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H