[caption id="attachment_171108" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber gambar romeltea.com"][/caption]
Anda tahu seberapa penting fungsi Ejaan Yang Disempurnakan(EYD) dalam tulisan?
Tadi disekolah teman saya sempat menggerutu dengan hasil nilai ulangannya yang dikurangi. Penyebabnya bukan karena jawabannya yang salah, tetapi karena salahnya penulisan saat menjawab pertanyaan.
Saya lihat kertas jawaban soalnya. Dia menulis dengan banyak huruf yang disingkat seperti yang menjadi “yg”, baiknya menjadi “baik.a”, atau menjadi “a/” juga banyak menggunakan tanda baca yang tidak jelas. Misalnya menggunakan tanda seru (!) lebih dari satu dijawabannya. Sehingga terlihat seperti kalimat perintah. Atau menggunakan tanda koma (,) bertumpuk-tumpuk yang entah fungsinya untuk apa. Teman saya jelas mendapatkan koreksi dari guru saya, meskipun guru ulangan tadi bukan guru bahasa Indonesia, namun beliau mengerti dan sangat memahami penggunaan Ejaan Yang DIsempurnakan (EYD) sehingga mengoreksi dan memberikan tanda merah disetiap huruf yang salah.
Ada pengalaman lain juga. Saat saya mengikuti lomba menulis cerpen beberapa waktu lalu, ada salah satu tulisan teman saya yang tidak lolos karena penulisan kalimatnya terbilang asal. Misalnya menggunakan tanda tanya pada kalimat tanya lebih dari satu. Asal menempatkan huruf besar dan lain-lain. Jelas saja itu mengurangi nilai tulisannya.
Saya perhatikan ada sebagian anak muda saat ini menulis seenaknya saja. Ada yang mengganti huruf A dengan angka 4 bahkan tulisan yang disingkat seperti pada SMS juga diterapkan saat menulis pelajaran. Jelas itu salah. Saya bukan ahli bahasa Indonesia tetapi sedikitnya saya tahu fungsi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tahu penempatan huruf besar dimana, tahu fungsi tanda tanya dan tanda seru apa, karena jelas saja saya yang memang hobi menulis tidak mungkin menulis cerita dengan penulisan seenaknya.
Belajar dari kejadian itu, saya lebih mengerti dan memahami pentingnya penggunaan ejaan yang disempurnakan apalagi saat menulis pelajaran dan perlombaan. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan. Bahkan dalam sumpah pemuda tertulis, bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, dan menurut saya itu benar-benar harus diperhatikan bukan hanya penggunannya saja melainkan penulisannya juga.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H