Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia harus melestarikan dan mengembangkan warisan budayanya. Salah satu langkah untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengintegrasikan antropologi ke dalam pendidikan sekolah dasar agar kita dapat memastikan bahwa generasi muda tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, namun pemahaman yang mendalam tentang internalisasi keberagaman budaya yang menjadi identitas bangsa.
Antropologi mempelajari bagaimana suatu makhluk anthropos atau manusia merupakan suatu integrasi dari beberapa ilmu yang masing-masing mempelajari mengenai makhluk manusia, selain itu antropologi juga mempelajari tentang kebudayaan dan masyarakat. Dengan ini memasukan antropologi ke dalam pendidikan dasar menjadi kan suatu ilmu yang bermanfaat karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk memahami warisan budaya mereka.
Antropologi budaya adalah studi ilmiah tentang cara hidup, kepercayaan, nilai-nilai, adat istiadat, serta ekspresi budaya suatu kelompok manusia. Hal tersebut melibatkan pemahaman tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik dan sosial mereka, adapun internalisasi keberagaman budaya dengan pendidikan karakter di sekolah dasar. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara yang melalui pendekatan yang mempertimbangkan pengajaran, lingkungan dan praktik guru. Â Kunjungan ke situs budaya dan masyarakat melihat adat dapat menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan. Guru juga berperan sebagai teladan dalam menanamkan nilai-nilai moral seperti toleransi dan saling menghargai, yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan damai.
Selain itu antropologi juga dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang sangat mendalam tentang keberagaman budaya dan kesamaan manusia dalam berbagai konteks yang dapat dipahami pada pendidikan sekolah dasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H