Tantangan dan dinamika dalam pendidikan pancasila di era globalisasi

pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan,pendidikan pancasila saat ini menghadapi tantangan yang komplek karena salah satu nya adalah pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat,selain itu ada juga tantangan pancasila yang dihadapi dalam kehidupan global adalah pancasila harus bersaing dengan ideologi yang masuk melalui globalisasi.

Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya yang memungkinkan masuknya budaya luar dan ditakutkan terkikisnya budaya lokal atau bahkan matinya budaya lokal. Pendidikan Pancasila bukan hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai jati diri dan dasar negara, pendidikan pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut.

Indonesia memiliki banyak agama dan budaya yang beragam. Pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan dinamika dan tantangan globalisasi, namun tetap memegang esensi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar untuk mengajarkan siswa toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan.

Sangat penting untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan terlibat secara aktif dalam pendidikan Pancasila. Ini termasuk dukungan dari keluarga, komunitas, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat. Faktor-faktor yang berkaitan dengan penilaian dan evaluasi juga harus mendapatkan perhatian yang lebih besar dan selain itu pula  sangat penting bagi kita untuk mengetahui seberapa berhasil pendidikan pancasila dalam membentuk karakter bangsa yang mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan Pancasila adalah dengan menggabungkannya dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni