Jepara - Acara ini digelar menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-78 dengan berbagai kegiatan mulai Khotmil Quran 1-11 Syura, Istighosah Kamis Malam (28/7) 10 Syura dan Pengajian (29/7) 11 Syura. Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong,Kabupaten Jepara.
Jepara-Kompasiana-Dalam sebuah harmoni kebersamaan yang memadukan kekayaan spiritual dan keanekaragaman budaya, komunitas setempat baru-baru ini menggelar acara unik yang menggabungkan tradisi agama dan ekspresi budaya. Acara bertajuk “Merajut Makna: Khotmil Qur’an dan sarasehan Budaya” ini berhasil memberikan pengalaman yang mendalam bagi para peserta serta merayakan persaudaraan di tengah perbedaan.
Khotmil Quran, suatu momentum penting dalam tradisi Islam, menjadi pusat perhatian dalam acara ini. Ratusan orang berkumpul untuk bersama-sama membaca dan menghafal Al-Quran, menciptakan hiruk-pikuk suara suci yang mengisi ruangan. Dalam suasana khidmat, para peserta terlibat dalam ritual keagamaan yang lebih dari sekadar rangkaian kata-kata, tetapi juga merupakan refleksi mendalam terhadap ajaran-ajaran Quran yang menjadi panduan hidup.
Setelah momen penuh makna ini, fokus beralih ke sarasehan budaya yang menggembirakan. Para peserta berbagi cerita dan pengalaman mereka tentang bagaimana pembacaan Quran telah memberi dampak positif pada dimensi spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Cerita inspiratif tentang pencerahan dan ketenangan diperoleh dari belajar dan merenungkan ayat-ayat suci menjadi sorotan dalam sarasehan ini.
Namun, acara ini tidak hanya menghidupkan aspek spiritual, tetapi juga menghormati keragaman budaya. Pameran seni, tarian tradisional, dan kuliner autentik dari berbagai negara menunjukkan keindahan ragam budaya yang ada dalam komunitas ini. Seni kaligrafi menghiasi dinding, menghadirkan visualisasi estetika tulisan Arab yang mendalam. Sementara itu, aroma harum hidangan khas menarik selera para hadirin, menciptakan perpaduan rasa dan kepuasan yang menghangatkan hati.
Dalam momen Sarasehan Budaya ini Bersama Juru kunci makam adat Se-Jepara serta Kirab Budaya dan pergantian Kain Luwur Makam Kanjeng Ibu Mas Semangkin. Dan warga pun sangat antusias mengikutnya
Acara "Merajut Makna: Khotmil Quran dan Sarasehan Budaya" tidak hanya memperkaya kehidupan spiritual dan kultural peserta, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana pemahaman agama dan toleransi budaya dapat bersatu dalam sebuah peristiwa yang membawa kebahagiaan dan pemahaman yang lebih dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H