Mohon tunggu...
Nursyifa Azzahro
Nursyifa Azzahro Mohon Tunggu... Dosen - Linguist

Dosen Sastra Jepang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Viral! Bermain Role Play Sekarang Kok Dimarahi? Memang Apa Masalahnya? Simak Yuk!

19 Juni 2023   23:31 Diperbarui: 19 Juni 2023   23:40 4276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: M-Image, Canva

Generasi '90-an sepertinya sedang kebingungan dengan hebohnya berita tentang seorang ayah memarahi anaknya karena bermain peran atau Role Play (RP). Memang ada masalah apa dengan RP sehingga sampai tampak heboh pro-kontranya?

Simak yuk apa sih RP itu?

Role Play atau bermain peran adalah kegiatan seseorang mengambil peran atau karakter tertentu dalam suatu situasi atau skenario yang dibuat. RP dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengasah kreativitas, meningkatkan kemampuan komunikasi, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang situasi yang berbeda.

Dalam bermain peran, seseorang dapat menjadi apapun yang mereka inginkan, dari pahlawan super hingga tokoh sejarah terkenal. Aktivitas ini membangkitkan daya imajinasi yang kuat dan memungkinkan seseorang untuk berpikir di luar batasan yang biasa mereka miliki.

Selain itu, seseorang yang bermain RP harus dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, dan ide dengan jelas kepada orang lain. Hal ini membantu mengasah kemampuan berbicara di depan umum, kemampuan mendengarkan, serta meningkatkan keterampilan verbal dan nonverbal. 

Biasanya RP menggunakan beberapa alat penunjang seperti boneka, robot, kertas karakter BP (angkatan '90-an pasti hafal ya). Tetapi tahukah, Parents? Seiring berjalannya masa, bermain peran atau RP sudah beralih ke gawai?

Yap, RP sekarang bertransformasi menjadi 'chatting' role play. 

"Lalu mengapa kok RP dilarang?"

Pada dasarnya bukan bermain perannya yang dilarang, tetapi, peran yang dimainkannya yang terlewat batas.

Pada zaman lampau, kita tentu sudah fasih dengan dunia RP. Bahkan berperan sebagai keluarga, ada yang menjadi Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik dengan beranekaragam skenario di dalamnya.

Sangat wajar apabila sekelompok anak memainkan peran sebagai anggota keluarga karena fungsi sosial utama mereka adalah bagian dari anggota keluarga. Apa yang mereka tampilkan sejatinya adalah apa yang mereka lihat di keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun