Sudah menjadi agenda tahunan setiap sekolah di negeri ini melakukan evaluasi pendidikan melalui serangkaian kegiatan bertajuk Ujian Nasional demi memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Masih seperti tahun lalu, tahun 2018 ini sekolah penyelenggara ujian diberi kebebasan untuk memilih metode ujian yang akan diterapkan di sekolahnya. Apakah akan menggunakan metoda Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP), lazim kita sebut juga dengan ujian tertulis, dan atau menggunakan metoda Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)? Semua tergantung pada kesiapan sekolah dalam pengadaan sarana prasarana.
Pelaksanaan UNKP maupun UNBK di jenjang SMP dan SMA baru saja berlalu. Tapi, masih segar dalam ingatan kita beberapa waktu lalu, UNBK mata pelajaran matematika viral di sosial media. Tidak hanya siswa, masyarakat luas ikut mengkritisi soal UNBK berbasis HOTS tersebut. Ironis, kembali terjadi lagi sikap tidak bijak kita dalam menyikapi persoalan yang terjadi, saling menyalahkan dan mencari pembenaran atas tindakan sendiri seperti sudah jadi tradisi dan lumrah di negeri ini.
Agaknya masyarakat perlu diberi pemahaman tentang apa itu HOTS dan seberapa penting keterampilan HOTS itu terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran di sekolah. HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mesti dimiliki oleh seseorang untuk survive dan exist dalam menghadapi laju zaman yang begitu cepat mengalami perubahan seperti di era digital ini.Â
Bila kita memiliki keterampilan HOTS, kita akan menjadi pribadi yang lebih bijak, biasa menghadapi segala permasalahan insituasional dan inkondisional yang sifatnya insindental, memiliki different perspective dalam suatu masalah, dapat mengambil keputusan, dan yang lebih penting adalah bisa memberikan solusi, inovasi dan kreatif.
Sangat wajar dan sudah menjadi keharusan soal UNBK mengakomodir keterampilan HOTS tersebut. Akan tetapi, perlu pula diperhatikan ketika akan menyusun soal UNBK tersebut, sudahkah seluruh sekolah melaksanakan proses pembelajaran berbasis HOTS? Karena faktanya masih banyak pihak yang belum memahami keterampilan ini, termasuk dalam hal ini guru sebagai pendidik.Â
Untuk mengatasi persoalan tersebut pemerintah kini gencar menggalakkan kegiatan literasi di segala lini. Wajib bagi kita sebagai masyarakat dan warga negara yang baik untuk mendukung dan menyukseskan program pemerintah di bidang pendidikan tersebut. Apabila kita juga adalah orang tua dari anak bangsa yang sedang menempuh pendidikan di sekolah, mari bersama semua stake holder yang ada, kita jaga anak-anak kita agar kelak menjadi masyarakat utama yang madani sesuai cita-cita yang diamanahkan dalam undang-undang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H