Mohon tunggu...
Syifa Hanina
Syifa Hanina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam 2C, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sasaran Dakwah

17 April 2024   17:32 Diperbarui: 17 April 2024   17:38 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ensiklopedia Islam, dakwah diartikan sebagai "Ajakan kepada Islam". Ditinjau dari segi etimologi, sasaran dakwah atau mad'u berasal dari bahasa Arab, merupakan isim maf'ul dari fi'il madhi yang berarti "Menyeru". Menurut Wahidin Saputra, mad'u ialah sekelompok orang atau individu yang umumnya disebut sebagai jama'ah, yang sedang mencari pemahaman agama dari seorang dai, baik yang berada di dekatnya maupun yang jauh. Seorang dai akan menggunakan mad'u sebagai sasaran untuk mentransformasikan ilmu yang dimilikinya. Dengan demikian, mad'u dapat didefinisikan sebagai orang yang menjadi sasaran ajakan menuju Islam yang sejati.

Sasaran dakwah (madu) dalam Al-Qur'an merujuk pada tingkat keimanan manusia terhadap ajaran Islam, terutama umat dakwah. Dakwah mencakup beragam tingkatan keimanan, mulai dari yang rendah hingga yang tinggi. Penjelasan ini menunjukkan bahwa dasar utama dalam memahami sasaran dakwah adalah Al-Qur'an. Sehubungan dengan kenyataan di atas, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah sosial perlu memperhatikan hal-hal berikut :

  • Sasaran Dakwah dari Segi Sosiologis. Sosiologi dakwah mempelajari lembaga, kelompok sosial, dan proses interaksi sosial yang membentuk sistem nilai dan tingkah laku dalam dakwah. Sasaran dakwah dari segi sosiologis mencakup berbagai kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik dan kondisi sosial yang berbeda. Sasaran ini mencakup masyarakat terasing, masyarakat pedesaan, masyarakat kota besar, masyarakat kota kecil, dan masyarakat marginal.
  • Sasaran Dakwah dari Segi Struktur Kelembagaan. Pada tingkatan kelompok dan masyarakat, tujuan dakwah adalah meningkatkan persaudaraan dan persatuan dalam beragama, menciptakan keharmonisan antaragama, memperkuat struktur sosial dan kelembagaan, serta membangun kepedulian dan tanggung jawab sosial. Sasaran dakwah dari segi struktur kelembagaan meliputi berbagai golongan masyarakat yang memiliki peran dan tanggung jawab berbeda dalam masyarakat. Sasaran ini mencakup masyarakat desa, pemerintah, dan keluarga.
  • Sasaran Dakwah dari Segi Sosial Cultural. Setiap kebudayaan dalam masyarakat, baik sebagai komunitas atau kelompok, memiliki corak khasnya sendiri. Secara cultural, dakwah seharusnya menguatkan nilai-nilai budaya lokal yang memiliki nilai-nilai universal. Dakwah dapat menciptakan budaya Islam atau islamisasi budaya. Oleh karena itu, kegiatan dakwah seharusnya terintegrasi dengan realitas kehidupan masyarakatnya. Dalam melakukan dakwah, penting untuk memperhatikan kondisi sosial budaya yang ada di masyarakat pada saat itu, karena hubungan antara dakwah dengan realitas sosial cultural saling mempengaruhi. Dakwah Islam tidak hanya memberikan dampak terhadap lingkungannya dengan membuat masyarakat lebih Islami, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan dalam masyarakat, termasuk dalam eksistensi, gaya hidup, dan arah yang diambil oleh masyarakat itu sendiri. Sasaran dakwah dari segi sosial budaya meliputi berbagai kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang dan kebudayaan yang berbeda. Sasaran ini mencakup golongan priayi (golongan yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat tradisional Jawa), abangan (golongan yang memiliki kecenderungan untuk menjalankan ajaran Islam secara moderat atau campuran dengan kepercayaan tradisional), dan santri (golongan yang memiliki pengetahuan dan pemahaman Islam yang lebih dalam, sering kali merupakan pelajar di pesantren atau lembaga pendidikan Islam). Dalam konteks dakwah, penting untuk memahami karakteristik dan kebutuhan khusus dari setiap kelompok sosial budaya ini untuk mengkomunikasikan pesan dakwah secara efektif.
  • Sasaran Dakwah dari Segi Tingkat Usia. Sasaran dakwah dari segi tingkat usia meliputi berbagai kelompok umur yang memiliki kebutuhan dan pemahaman yang berbeda terhadap ajaran Islam. Sasaran ini mencakup anak-anak (pada kelompok usia ini membutuhkan pendekatan yang khusus dan bermain untuk memahami konsep-konsep dasar dalam Islam), remaja (remaja membutuhkan pendekatan yang lebih relevan dengan masalah dan tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari), dan orang tua (orang tua membutuhkan pendekatan yang menekankan nilai-nilai tradisional dan kesempurnaan dalam menjalankan ajaran Islam). Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan setiap kelompok usia ini, dakwah dapat disampaikan dengan cara yang lebih efektif dan relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun