Mohon tunggu...
Syifa Fauziah
Syifa Fauziah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I'm a college student who live my life the fullest. I like clear skies and blue waters, green fields, blinding city lights, you name it!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Puncak dari Tingkat Kecemasan Saya adalah Menulis

11 Juni 2024   17:15 Diperbarui: 11 Juni 2024   17:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada tahun kedua perkuliahan, saya dapat mata kuliah wajib yang bernama Penulisan Berita dan Penulisan Kreatif. Pada awalnya, saya tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Pak Ikhsan. Dulu waktu dapat info kalau dosen Penulisan Berita 4F adalah Pak Ikhsan, saya merasa deg-degan karena seketika terputar kembali ingatan saya ketika masih jadi mahasiswa baru di mata kuliah Pengantar Ilmu Politik. 

First impression saya kepada Pak Ikhsan pada waktu itu adalah "Wah, fix galak nih." Karena Pak Ikhsan memasang raut wajah yang keras. Tetapi, di semester 4 ini teman saya bilang kalau Pak Ikhsan lebih santai kepada mahasiswa semester atas dibanding kepada para maba. Tentu saja saya skeptis dengan perkataan teman saya waktu itu, sampai suatu ketika pertama Pak Ikhsan masuk ke kelas 4F dengan pembawaannya yang tumben-banget-keliatan-santai, lalu beliau akhirnya berbincang untuk mengajar mata kuliah Penulisan Berita dan Penulisan Kreatif ini, akhirnya saya bisa percaya sama omongan teman saya yang bilang kalau beliau lebih santai sekarang. By the way, santai yang dimaksud di sini bukan santai yang semena-mena gitu, tapi lebih ke "santai" yang easy-going gitu. 

Saya salut, sih, sama cara Pak Ikhsan mengajar. Jadi, beliau itu menurut saya menjaga keseimbangan antara ketegasan dan dukungan supaya suasana belajar di kelas tetap produktif dan tidak menimbulkan rasa stress yang berlebihan. Selain itu, ide tugas-tugasnya tuh menurut saya unik. Entah beneran unik atau memang saya yang belum pernah melakukan tugas-tugas yang banyak kreasinya. 

Tugas pertama yang diberikan oleh Pak Ikhsan di mata kuliah ini adalah menulis berita dan opini dan harus terbit di Media Banten dalam waktu kurang dari seminggu. Kemudian ada tugas lain yaitu berlangganan media cetak digital, lalu dianalisa, kemudian dipresentasikan dan dibuat podcast. Tetapi, tugas itu gugur karena kelalaian dari anak kelas 4F, Pak Ikhsan pun mengarahkan kami untuk mencari ide tugas yang lebih WOW dari tugas-tugas yang dikasih beliau sebelumnya. Pada saat itu kami panik karena menurut kami sudah tidak ada lagi tugas yang lebih WOW dan menarik. Jadi, pikiran untuk membangun masjid seperti celetukan humoris yang sering disebut oleh Pak Ikhsan pun muncul di benak kami. 

Kembali ke topik utama, sesuai dengan judul yang digunakan, saya merasa puncak dari tingkat kecemasan saya adalah menulis. Sebenarnya, dari awal saya sudah menduga kalau menulis itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut saya, menulis adalah membaca secara berulang-ulang. Apalagi, menulis berita yang tidak sembarang orang bisa melakukannya. 

Menulis berita dan opini membutuhkan kedisiplinan, ketelitian, dan ketepatan dalam menyusun kata-kata sehingga dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Hal-hal tersebut menurut saya sangat penting dalam dunia jurnalistik, dimana kesalahan kecil dapat berdampak besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun