Mohon tunggu...
Syifa Fauzia
Syifa Fauzia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UPI 2021: Efektivitas Penggunaan Video Edukasi Animasi dalam Pembelajaran Siswa TK

27 Juli 2021   16:37 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa Taman Kanak-kanak (TK) sangat memerlukan perhatian dan bimbingan orang dewasa, termasuk orang tua dan guru, dalam melakukan kegiatan belajar mengajar selama masa sekolah. Namun, pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama lebih dari satu tahun ini tak ayal menjadi penghalang terbesar dalam melakukan kegiatan belajar mengajar siswa secara normal.

Hambatan ini khususnya menjadi tantangan terbesar bagi guru. Konsentrasi anak TK yang masih dalam lingkup usia 4 - 6 tahun masih sangat mudah teralihkan sehingga memertahankan rasa keinginan belajar meraka akan sangat menantang. Ditambah lagi dengan sifat anak yang tidak dapat terprediksi kapan ia akan merasa cukup nyaman untuk melakukan kegiatan belajar. Guru dituntut untuk berpikir keras dalam merancang kegiatan agar pembelajaran dapat terserap dengan baik selama anak berkegiatan di rumah.

Dalam hal ini, beragam media pembelajaran perlu guru upayakan dan aplikasikan agar kegiatan belajar siswa lebih menyenangkan. Salah satu media pembelajaran yang menjadi pilihan guru saat ini adalah video edukasi berupa animasi.

Video edukasi berupa animasi menjadi salah satu media pembelajaran yang paling efektif digunakan oleh guru. Berbeda dengan media format video lain, hal ini disebabkan oleh banyaknya elemen yang dapat menjadi stimulus untuk menarik perhatian anak dengan mudah. Elemen tersebut adalah gambar yang bergerak, aksara yang mencolok, voice over guru dalam membimbing anak dalam melakukan kegiatan, hingga warna yang memikat.

Melalui kegiatan KKN UPI 2021, efektivitas video edukasi ini dapat dibuktikan dalam membimbing siswa TK serta orang tua dalam melakukan misi sekolah di salah satu Taman Kanak-kanak di Bandung. Pada mulanya, sekolah hanya memberlakukan kegiatan belajar menggunakan kelas virtual lewat jasa video conference dan poster tulisan berisi rincian kegiatan yang perlu dilakukan siswa dengan orang tua. Selain itu, sekolah menyebarkan video pembelajaran berupa pematerian guru dengan latar musik yang menyenangkan.

Walaupun terlihat lebih beragam, teknik tersebut dinilai masih kurang dalam menarik perhatian anak dalam melakukan kegiatan belajar. Terlebih lagi, orang tua pun masih mengalami kebingungan dalam mengikuti arahan guru dalam membimbing anak melakukan kegiatan belajar.

Ketika pemutahiran media pembelajaran diberlakukan, guru dapat merasakan bahwa penggunaan video edukasi berbentuk animasi tersebut terlihat lebih menarik dan menyenangkan. Anak dapat mengikuti pembelajaran dengan ditemain dengan elemen yang menarik. Orang tua pun dapat mengikuti arahan kegiatan pembelajaran dengan lebih baik. Observasi dari penggunaan video menemukan bahwa anak menjadi lebih tertarik dan semangat belajar, juga tidak merasa terintimidasi dengan konsep pembelajaran kaku yang sebelumnya diterapkan.

Saat ini, ada beragam jenis aplikasi pembuat video edukasi yang dapat diunduh pada telepon genggam maupun diakses lewat computer yang dapat digunakan guru. Aplikasi seperti Kinemaster, Canva, dan Picsart adalah beberapa contoh dari aplikasi yang direkomendasi untuk membantu guru dalam membuat video edukasi. Pembuatan video pada aplikasi terlampir pun dinilai relatif mudah sehingga guru tidak perlu merasa tidak percaya diri akan produk yang akan dihasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun