Mohon tunggu...
Syifa Fadiyanti
Syifa Fadiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteran Yogyakarta

Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Belt and Road Initiative di Indonesia: Menganalisis Kebijakan Jokowi Melalui Perspektif Realisme dalam Hubungan dengan China

8 Desember 2024   14:04 Diperbarui: 8 Desember 2024   18:49 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
President Jokowi on his remarks at the High-Level Forum (Photo by: BPMI/Laily Rachev)

Lalu, Apakah pendekatan realisme dapat menjelaskan keputusan-keputusan strategis terkait BRI di Indonesia?

Pendekatan realisme dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai keputusan strategis Indonesia terkait Belt and Road Initiative (BRI). Dalam kerangka realisme, negara bertindak berdasarkan kepentingan nasional dan pertimbangan rasional untuk meningkatkan kekuatan dan keamanan mereka. Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, melihat BRI sebagai peluang untuk memperbaiki infrastruktur yang krusial bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan memanfaatkan investasi dari Tiongkok, Indonesia berupaya mengatasi masalah defisit anggaran dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional, yang merupakan prinsip dasar dalam pendekatan realisme.

Keputusan untuk terlibat dalam BRI juga mencerminkan upaya Indonesia untuk menghindari jebakan utang yang dialami oleh beberapa negara lain, seperti Sri Lanka. Pemerintah Indonesia menekankan bahwa proyek-proyek BRI akan dilakukan melalui skema business to business dan public-private partnership, sehingga tidak membebani anggaran negara secara langsung. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana Indonesia berusaha menjaga kedaulatan dan mengelola risiko ekonomi sambil tetap mendapatkan manfaat dari kerjasama internasional, sesuai dengan prinsip-prinsip realisme yang menekankan pada pengelolaan kepentingan nasional secara pragmatis.

Partisipasi Indonesia dalam BRI juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan keseimbangan kekuatan di kawasan Asia Tenggara. Dengan memperkuat hubungan dengan Tiongkok melalui proyek BRI, Indonesia berupaya meningkatkan posisinya di tengah rivalitas global antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Dalam konteks ini, pendekatan realisme membantu menjelaskan bagaimana Indonesia menavigasi kompleksitas geopolitik untuk melindungi kepentingan nasionalnya sambil tetap berperan aktif dalam tatanan internasional yang semakin multipolar.

Belt and Road Initiative (BRI) di Indonesia mencerminkan pendekatan realisme dalam kebijakan luar negeri Presiden Joko Widodo dengan menekankan kepentingan nasional melalui kerja sama strategis yang saling menguntungkan. Kepemimpinan era Jokowi berfokus pada pembangunan infrastruktur sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, dengan proyek-proyek utama BRI seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, memberikan ruang bagi Indonesia untuk memiliki kontrol lebih besar atas pelaksanaan proyek tersebut. Dalam konteks ini, Jokowi menegaskan pentingnya prinsip kemitraan yang setara dan transparansi dalam pendanaan, untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut tidak hanya menguntungkan pihak asing tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Dengan demikian, pendekatan ini menunjukkan bahwa Indonesia berusaha memanfaatkan peluang dari BRI sambil mengelola risiko yang terkait, seperti potensi jebakan utang, demi mencapai tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun