Mohon tunggu...
Syifa Ethika juanda
Syifa Ethika juanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - menulis

mulai dengan bismillah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aktivitas Fisik Salah Satu Upaya Pencegahan Obesitas

4 Agustus 2022   02:50 Diperbarui: 4 Agustus 2022   04:49 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada era globalisasi ini, udak bisa dipungkiri bahwa perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak sekali berpengaruh terhadap diri dan lingkungan di sekitar. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi diberbagai bidang memberikan dampak yang positif dan negatif bagi seseorang sehingga kurang memperhatikan waktu istirahat, aktivitas jasmani dan rekreasi serta menu dan pola makan yang sehat dan higienis. 

penumpukan gizi dan energi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan terjadinya kegemukan atau obesitas apabila udak diimbangi dengan akuvitas jasmani atau rekreasi. Sesungguhnya tubuh yang gemuk kurang baik bagi kesehatan, balk bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak, karena pada tubuh yang gemuk biasanya mudah terserang penyakit (mudah sakit dan udak bugar).Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti tekanan darah, kolesterol, tingkat trigliserida dan juga diabetes, sehingga menjadi faktor meningkatnya risiko stroke iskemik, jantung koroner, diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit metabolisme lainnya. Obesitas disebabkan oleh banyak faktor terutama faktor genetik dan faktor lingkungan.

 Obesitas mempunyai dampak pada tumbuh kembang anak terutama terhadap aspek psikososial anak laki-laki maupun anak perempuan.Menurut data yang diperoleh oleh world health organization (WHO) tahun 2011 memperkirakan di dunia ada sekitar 1,6 milyar remaja berumur 15 tahun kelebihan berat badan dan sebanyak 400 juta orang gemuk (obesitas) dan di perkirakan lebih dari 700 juta orang dewasa akan gemuk (obesitas) pada tahun 2015. Berdasarakan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 prevalensi obesitas di Indonesia sekitar 21.8% pada usia diatas 18 tahun. Berdasarkan SIRKESNAS 2016, angka obesitas IMT kurang lebih 27 naik menjadi 20,7% sementara obesitas dengan IMT kurang lebi 25 menjadi 33,5%. Pada anak sekolah, dan remaja kejadian kegemukan dan obesitas merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa.

Kaum muda seperti remaja umumnya bisa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas karena kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Genetika dan gaya hidup juga berkontribusi besar pada kondisi berat badan anak dan remaja. Aktivitas fisik adalah salah satu hal yang sangat disarankan untuk mencegah obesitas pada remaja. Mereka harus melakukan aktivitas fisik sedang selama 60 menit hampir setiap hari dalam seminggu. 

Pasalnya, aktivitas fisik lebih dari 60 menit aktivitas dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mempertahankan berat badan. seseorang bisa melakukannya dengan olahraga seperti lari, renang, bersepeda, naik sepatu roda, skateboard, atau bahkan menari dan mengikuti gerakan beserta iringan musik yang sedang naik daun di media sosial belakangan ini. Salah satu pencegahan risikonya terjadinya obesitas adalah dengan peningkatan aktifitas fisik.

Pada manajemen berat badan menyarankan minimal 60 menit/hari untuk usia 6-17 tahun dan 150 menit/minggu aktifitas moderate atau 75 menit/minggu aktivitas vigorous untuk orang dewasa. Namun kepatuhan terhadap rekomendasi ini hanya 5% pada usia dewasa. Selain itu, pengaturan diet juga dibutukan untuk membatasi asupan kalori dengan meningkatkan kualitas makanan seperti buah, sayuran dan makanan yang banyak mengandung serat serta membatasi makanan yang rendah gula dan lemak jenuh.

Aktifitas fisik yang dilakukan sehari-hari didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dilakukan secara kontinyu melalui kontraksi otot rangka untuk menghasilkan peningkatan pengeluaran energi dalam kegiatan yang rutin.Kegiatan yang  dapat dilakuakn baik dalam pekerjaan maupun di waktu luang seperti berjalan kaki, mencuci, memasak dan membersihkan rumah. Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dan terstruktur juga dapat memberikan kebugaran fisik. Aktivitas fisik biasanya diklasifikasikan berdasarkan intensitas dan durasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun