Review Jurnal Komunikasi Kesehatan
(Menggunakan Pendekatan Health Belief Model)
Syifa Azzahra
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Di tengah kompleksitas perkembangan remaja kontemporer, Pusat Informasi dan Komunikasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di MA Annajah Pondok Pesantren Al-Halimy Sesela menghadirkan pendekatan transformatif dalam pembinaan generasi muda. Penelitian komprehensif ini mengungkap pentingnya intervensi holistik dalam mengawal perjalanan remaja menuju kedewasaan, memahami bahwa masa transisi ini merupakan periode kritis yang penuh tantangan psikologis, sosial, dan personal.
Menggunakan perspektif Health Belief Model, lembaga pendidikan ini tidak sekadar memberikan informasi kesehatan, melainkan membangun kesadaran mendalam akan pentingnya kesehatan reproduksi dan pengembangan karakter. Melalui bimbingan yang sistematis - baik bimbingan pribadi, akademik, karir, maupun sosial - PIK-KRR menciptakan ekosistem pemberdayaan yang memungkinkan remaja mengeksplorasi potensi diri sambil mendapatkan panduan profesional. Konseling yang dilakukan melalui pendekatan individual dan kelompok memfasilitasi ruang aman bagi remaja untuk mengungkapkan permasalahan, mendapatkan solusi, dan mengembangkan keterampilan hidup yang bermakna.
Strategi pembinaan yang diterapkan mencakup serangkaian kegiatan berkelanjutan mulai dari kegiatan harian seperti kultum setelah sholat, kegiatan mingguan pendalaman Al-Quran, hingga kegiatan bulanan dan tahunan yang melibatkan keterampilan dan penyuluhan. Pendekatan komprehensif ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan reproduksi, tetapi juga membentuk karakter remaja yang beriman, bertakwa, mandiri, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Dengan melibatkan tenaga pengajar baik internal maupun eksternal, PIK-KRR berhasil menciptakan lingkungan learning community yang dinamis dan inspiratif.
Ke depan, model pemberdayaan remaja seperti yang dikembangkan di MA Annajah perlu menjadi referensi bagi lembaga pendidikan lain. Dibutuhkan komitmen menyeluruh dari orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan optimal remaja. Bukan sekadar mentransfer pengetahuan, melainkan membimbing mereka menemukan identitas diri, potensi, dan peran strategisnya dalam membangun peradaban. Seperti yang tersirat dalam filosofi kepemudaan yang dikutip dalam penelitian, "Sesungguhnya di tangan remaja maju mundurnya sebuah umat", maka investasi berkualitas dalam pembinaan generasi muda adalah kunci transformasi sosial yang berkelanjutan.
PIK-KRR di MA Annajah Pondok Pesantren Al-Halimy Sesela telah menjadi model pemberdayaan remaja yang holistik dengan pendekatan Health Belief Model, mengintegrasikan edukasi kesehatan reproduksi, pembentukan karakter, dan pengembangan keterampilan hidup. Melalui konseling individual, kelompok, dan berbagai kegiatan religius serta sosial, program ini membimbing remaja memahami pentingnya kesehatan reproduksi sekaligus mengeksplorasi potensi diri dalam ekosistem yang inspiratif. Dengan dukungan tenaga pengajar dan komunitas belajar yang dinamis, PIK-KRR tidak hanya menanamkan nilai keimanan dan kepedulian sosial, tetapi juga membekali remaja untuk menghadapi tantangan kedewasaan secara mandiri. Model ini layak menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan lain, dengan kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan masyarakat sebagai fondasi utama untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Maliki, M., Aridah, K., & Ismiani, B. Q. L. (2020). "Peran Pusat Informasi dan Komunikasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) dalam Konseling Kesehatan Remaja". Universitas Islam Negeri Mataram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H