Dalam Agama Islam, minuman keras atau alkohol dianggap sebagai sesuatu yang haram (dilarang). Al-Qur'an secara jelas menyebutkan bahwa alkohol memiliki dampak negatif yang jauh lebih besar daripada manfaatnya, dan mengarah pada perbuatan dosa seperti kehilangan kontrol diri dan ketidakadilan (QS Al-Baqarah [2]: 219).
Perspektif Islam tentang minuman keras sangat menekankan pada perlindungan kesehatan individu dan masyarakat, serta pentingnya menjaga kesadaran dan akal sehat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghindari alkohol secara mutlak demi menjaga keutuhan spiritual, moral, dan kesehatan fisik mereka.
1. Kesehatan Fisik dan Mental
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental sebagai amanah dari Allah. Minuman keras diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kerusakan hati, gangguan mental, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Keharusan Memelihara Akal Sehat
Selain menjaga fisik dan mental, Islam menekankan pentingnya menjaga akal sehat manusia agar dapat bertindak dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan, bahwa mengkonsumsi alkohol dapat merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang tepat.
3. Pengaruh Sosial dan Moral
Minuman keras sering kali memicu perilaku yang tidak pantas dan dapat merusak hubungan sosial, termasuk keluarga dan masyarakat. Islam mendorong umatnya untuk hidup dalam harmoni dan keselamatan, serta menghindari segala bentuk tindakan yang dapat merusak stabilitas sosial.
4. Kesetaraan dalam Hukum
Prinsip kesetaraan di hadapan hukum sangat dijunjung tinggi di dalam Agama Islam. Mengkonsumsi minuman keras dapat menyebabkan ketidakadilan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, karena dapat mengurangi kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab dan hak-hak sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H