Mohon tunggu...
Syifa Aulia Zahra
Syifa Aulia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga S-1 Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah sebagai Solusi Meningkatkan Kesehatan Mental bagi Remaja Indonesia

24 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   15:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prevalensi Kesehatan Mental pada Remaja di Indonesi sumber:  Indonesia- National Adolescent Mental Health Survey

Kesehatan mental remaja akhir-akhir ini menjadi topik yang banyak dibicarakan, remaja memang menjadi masa perubahan baik fisik, mental, emosional maupun sosial, jika tidak ditangani dengan baik tekanan-tekanan ini akan berujung pada kesehatan mental seperti kecemasan,depresi serta stress berlebih. Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) mencatat sebanyak 15,5 juta remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.

 Sekolah mempunyai peran yang besar dalam menjaga kesehatan mental remaja, selain menjadi tempat belajar mengajar, sebenarnya sekolah juga bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk remaja yang mengalami berbagai tekanan kehidupan, banyak remaja yang mengalami stress serta depresi karena tugas-tugas,ujian dan masalah sosial di luar sekolah, jika sekolah bisa menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, hal ini dapat membantu remaja merasa lebih tenang dan terjaga. Tantangan Kesehatan Mental Remaja Masalah kesehatan mental remaja tidak bisa dianggap remeh, banyak remaja yang masih berpikir bahwa cemas,stres atau sedih itu masalah biasa, padahal jika masalah tersebut tidak dikelola dengan baik bisa menjadi masalah yang lebih besar lagi dan mengganggu kesehatan mental remaja, remaja juga sering merasa malu dan takut saat meminta bantuan atau solusi saat ada masalah karena mereka khawatir dianggap lemah, selain itu adapun tekanan dari media sosial seperti mereka harus mengikuti standar tertentu mulai dari pakaian,perkataan,gaya hidup serta prestasi, dengan di tambah oleh fenomena bullying di media sosial dapat memperburuk kesehatan mental remaja, mereka menjadi merasa pesimis dan merasa tidak cukup baik yang akhirnya memicu stres atau depresi. Belum lagi tekanan akademis yang terlalu tinggi, karena Indonesia seringkali menilai kesuksesan orang itu dilihat dari nilai-nilai ujian atau tugas sekolah, mereka merasa harus tampil sempurna untuk memenuhi ekspektasi orang tua dan guru, padahal tidak semua remaja berbakat di bidang akademik, tetapi mereka mungkin berbakat di bidang olahraga atau bidang lain nya karena pasti semua orang memiliki kekurang dan kelebihan dalam dirinya masing-masing, tetapi terkadang jika mereka gagal atau tidak mampu, rasa frustasi dan cemas pun bisa muncul dan mempengaruhi kondisi mental mereka dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, mungkin jika lingkungan sekitar nya seperti keluarga dan teman-teman nya lebih paham dan mendukung remaja juga akan lebih mudah untuk mengelola masalah mental mereka. Pendidikan sebagai Sarana Penanggulangan Masalah Kesehatan Mental.  Sosialisasi Kesehatan Mental Pengenalan tentang kesehatan mental dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan mental dalam kurikulum sekolah, Sekolah dapat memulai dengan menyediakan program pendidikan yang mengajarkan remaja tentang pentingnya kesehatan mental. Melalui kurikulum yang mencakup pemahaman dasar tentang kesehatan mental, pengenalan gejala-gejala masalah psikologis, dan bagaimana cara mencari bantuan, siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mereka hadapi, agar siswa dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental.  Lingkungan yang Mendukung Menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung remaja agar mereka merasa dihargai dan dihormati, Ini bisa dimulai dengan memastikan bahwa sekolah bebas dari bullying, kekerasan, atau diskriminasi. Lingkungan yang aman dan inklusif akan memungkinkan remaja merasa dihargai dan diterima. Selain itu, guru dan staf sekolah perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada siswa dan tahu bagaimana memberikan dukungan yang tepat. Melalui pendekatan yang lebih sensitif dan peduli, sekolah dapat menjadi tempat yang tidak hanya mendidik, tetapi juga memberikan ruang aman bagi siswa untuk berkembang. Menyediakan Layanan Konseling Sekolah perlu memastikan bahwa layanan ini mudah diakses oleh siswa, dengan menyediakan konselor yang terlatih secara profesional dan mampu mengatasi masalah kesehatan mental. Remaja yang memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah emosional, stres, atau masalah pribadi lainnya dapat mendapatkan layanan konseling di sekolah, agar kesehatan mental remaja dan emosional nya lebih terjaga. Kesimpulan Pendidikan memiliki peran penting dalam membantu remaja mengatasi masalah kesehatan mental. Sekolah tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik, tetapi juga harus menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi siswa yang sedang mengalami masalah emosional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun