1:
Aku berdebat dengan Mei,
Mei bilang kau beku
Jadi salju..
Kubilang kau sembunyi
Jelma fiksi
2:
Ah! Kita bodoh, Mei
Bersawala tiada guna
Keduanya sama saja..
Fiksi tak nyata
Saljupun tak jatuh di Jakarta
3:
Sementara kau..
Sekarat dalam kemenangan maya
Yang menolak ditemukan kenyataan
Hilang seperti buronan
Terus saja begitu
Lakukan sampai puas sesukamu
4:
Mei..
Jika benar seperti katamu
Dia jadi salju..
Cari dia ke puncak Jaya Wijaya
Atau..
Bawa dia dari Kutub Utara
5:
Ah! itu sia-sia
Untuk apa mendaki puncak Jaya Wijaya
Juga jauh mencari ke Kutub utara
Mencari yang tak ditemukan..
Menyebalkan..
Jika sampai ibu kota
Lidah mentari lelehkanmu tak bersisa
6:
Putri,
Jika betul katamu
Dia jadi fiksi
Mana?
Telah kau ramu banyak sajak
Sampai berkerak
Sekarang ketemu tidak?
/ Nihil, Mei..
7:
Mei..
Kau lima
Kau istimewa
Katakan Mei..
Di mana kupu kuning kau sembunyikan?
8:
Putri,
Sayap kupu-kupu layu
Tinggal serbuk dan abu
Dia membujur di garis khayal
Semu..
Selain tinggal dalam ingatanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H