Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ragam Pengalaman Kompasianer Ketika Maut Nyaris Menjemput

17 Oktober 2016   13:35 Diperbarui: 17 Oktober 2016   18:06 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

◎ [caption caption="Ilustrasi: Akun twitter @SheQuates"][/caption]

Kematian menjadi ketentuan yang tak dapat dihindari oleh siapa pun ketika ajal menjelang, kedatangannya bisa kapan saja dan di mana saja dengan cara yang tak terduga namun jika yang kuasa belum berkehendak, maka belum terjadilah kematian itu.

Seperti yang dialami beberapa kompasianer berikut ini, keajaiban bekerja untuk mereka saat hampir di titik nadir, saat maut nyaris menjemput.

Melalui tulisan di Kompasiana, mereka membagi cerita saat berada di ambang maut dan berhasil luput. Bagaimana mereka keluar dari pengalaman mengerikan itu? Ragam cerita ketika maut nyaris menjemput, inilah intisarinya:

1. Kalau Diberi Kesempatan Kedua, Apa Mau Dilakukan?

Sebuah penugasan memang selalu mengandung resiko dari yang paling ringan, sampai yang paling berat, termasuk resiko kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Itulah yang pernah dialami Naftalia Kusumawardhani ketika di tahun 1999 ia mengalami kecelakaan bus.

Saat itu ia sedang bertugas mengawal mahasiswa dari luar kota menuju Surabaya bersama rekan dosen lainnya. Bus menabrak pohon besar di pinggir jalan, terguling, berputar sekian derajat, lalu berhenti persis di pinggir jurang! Selama proses tabrakan itu Naftalia mengaku mengikutinya, ia mengaku sadar sepenuhnya.

Naftalia melihat jelas saat bus menabrak pohon, mengikuti gerakan bus terguling dan jatuh ketika bus berputar. Bahu kirinya patah karena tertimpa papan kayu. Ajaibnya, Naftalia tidak luka luar sama sekali.

Selama itu detik-detik kecelakaan itu, ia merasa masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk berdoa. Sepanjang mengamati tabrakan hingga mereka semua keluar dari kaca depan bus. Pengalamannya itu membuat Naft semakin mensyukuri hidup.

Artikel yang menarik dan kaya pengalaman, untuk cerita selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

2.Tiga Kali Maut Mengintai Saya

Semasa hidupnya, sudah 3 kali Daniel HT merasakan berada di ambang maut.

Peristiwa pertama terjadi dalam masa kecil Daniel, ketika itu, Daniel masih duduk di bangku Sekolah Dasar,suatu hari ia ikut mobil pick-up Mitsubishi Colt T120 yang dikemudikan sopir keluarganya. Daniel duduk di depan, di samping sopir, bersandar di pintu. Ketika melewati jalan yang berbatu-batu dan bergelombang, mobil tetap melaju cukup kencang. Tiba-tiba saja pintu mobil terbuka, dan ia terlempar keluar. Secara refleks Daniel langsung bergelantungan di pintu yang terbuka itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun