Tertangkapnya Bupati termuda Tanah Air yang memimpin kabupaten Ogan Ilir Sumsel Ahmad Wazir Noviandi (27) menambah satu lagi daftar Kepala Daerah yang 'Nista' Kepada warga daerah yang dipimpinnya. Tertangkap karena kasus narkoba, ulah Novi tak luput jadi buah bibir media. Menambah ramai khasanah pemberitaan di Indonesia, tak terkecuali di media warga Kompasiana kasus ini juga menemukan geregetnya. Topik pilihan bertajuk Kepala Daerah Terjerat Narkoba yang diangkat Admin Kompasiana mulai mendapat sambutan dari Kompasianer yang menuliskan opininya, dari banyaknya tulisan yang masuk di antaranya, inilah intisarinya:
1. Bobolnya Parpol Pengusung Bupati Nyabu
Poin lugas tersebut diungkapkan Kompasianer Anang Prasongkodalam artikelnya, ia melihat adanya kasus kepala daerah yang terjerat narkoba terjadi karena kebobolan parpol yang mengusung kepala daerah tersebut sejak awal masih menjadi calon.
"Lucu atau bahkan tidak lucu sama sekali, seorang pengguna narkoba akut bisa lolos sebagai calon bupati."
Masih menurut Anang, momentum tertangkapnya bupati termuda Ogan Ilir karena narkoba harusnya menjadi pelajaran bagi parpol manapun agar lebih slektif dalam menjaring calon untuk posisi kepala daerah atau apa pun.
"Pelajaran bagi Parpol lain untuk selektif menjaring calon Kepala Daerah, karena setidaknya para pengusung khususnya bupati Ogan Ilir, kini kena getahnya, nama baik parpol itu ikut tercemar juga". Papar Anang.
2.Malukah Warga yang Kepala Daerahnya Terjerat Narkoba?
Kompasianer asal Cianjur Okti Limelalui artikelnya melempar pertanyaan itu kepada pembaca, sejurus kemudian Okti menjawab pertanyaannya sendiri, seperti inilah pandangannya, seraya kembali melempar tanya yang juga jadi keheranan kita semua.
" Kalau saya jelas malu. Meskipun pada saat pemilihan kepala daerah saya tidak memilih kepala daerah terkait." "Tapi jika kepala daerahnya saja sudah terjerat narkoba, bagaimana dengan warganya? Jika pejabat dan tokoh masyarakatnya saja sudah melanggar hukum (negara dan agama) bagaimana mau mengatur warga di lokasi yang jadi kekuasaannya dengan jumlah yang tidak terhingga?" Papar Okti.
Keheranan tersirat dalam tulisannya tentu saja senada dengan tanya kita semua; dalam artikel yang sama, Okti berharap semoga jerat narkoba tidak ikut menimpa bupati Cianjur yang juga masih berusia muda.