Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ceracau Dendang Kakak Tua

12 Mei 2016   09:40 Diperbarui: 12 Mei 2016   09:50 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung kakak tua
Berceloteh di sangkar depan jendela
Merapal frasa
Dari kata yang itu-itu saja

Burung kakak tua
Gemar meniru apa saja
Asal ada bunyi
Sekedar suara tanpa paham arti

Burung kakak tua
Hewan paling pandai bicara
Meski tanpa tahu maknanya
Asal meriuh saja
Yang penting ramai suasana

Burung Kakak tua
Pandai bersuara
Membuat orang terkesima
Sayang tak mumpuni..
Membaca sekitarnya
Tetap bilang bangun-bangun..
Meski malam gulita

Burung kakak tua
Meski sudah tua apa mau dikata
Hewan memang tak punya rasa
Minim empatinya
Semoga tidak menular pada manusia
Nan lengkap akal budinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun