1:
Tuliskan apa ceritamu
Menulis sendiri, tentu saja
Rakit menjadi jembatan Pelangi;
Pantulkan cahaya:
Bubuhkan pada tiap hati yang belum rusak
Pastikan tak kurang segenggam
Sebab terkadang kerja manusia
Suka bawa-bawa palu
Dipukulkan sembarangan
Menjelma hakim diluar pengadilan
Memvonis melebihi bagian
2;
Jan;
Rinaikan puisi
Pada mulut-mulut yang kesulitan puasa
Juga mata yang susah mencerna
Memakna yang tersirat, tak kasat
Sebab sastra mengajari cinta
Pun pada yang menutup mata
3;
Ada kalanya
Hidup mengajari melihat beda;
Pada sebuah ujian kuasa
Yang benar-benar punya
Pengertiannya mengalir tanpa kata-kata
Pada tunas-tunas dibawahnya
Sementara yang matang karbit karena mahkota
Mengusir satir dengan ragam cara
4;
Lakukan sesuatu
Satu dari seribu caramu
Yang mungkin absurd di lapang pandang mereka
Coba Saja
Maka kamu akan tahu
Bahwa menjadi tak terhentikan
Bisa jadi satu-satunya pilihan
Sebelum tergenapkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H