"Kewaspadaaan terhadap bahaya laten terorisme harus selalu ditingkatkan dan jangan sampai membuat bangsa ini lengah, terutama ketika semua mata tertuju pada peristiwa kasus-kasus korupsi dan panasnya dinamika politik" Demikian papar Encep.
Sebuah refleksi singkat, padat dan mengena.
3 13 Tahun Bom Bali
Setahun yang lalu, tepatnya pada 12 Oktober 2015, yang merupakan peringatan ke 13 tragedi bom Bali, sejumlah koran di Australia menaruh perhatian besar terhadap peringatan peristiwa itu.
Menurut Ronny Noor,wajar memang, jika Australia menaruh perhatian yang besar terhadap isu terorisme di Indonesia terutama setelah terjadinya Bom Bali. Pada peristiwa bom bali tersebut korban warga asing terbanyak adalah dari Australia.
Satu hal yang bisa dipetik dari tragedi bom Bali adalah terjadinya sinergi yang lebih erat antara Indonesia dan Australia.
"Peristiwa bom Bali telah membuat pihak kepolisan di Indonesia dan pihak kepolisian Australia bekerja lebih erat tidak saja menguak siapa dalang di balik peristiwa Bom Bali, namun juga kerjasama untuk mencegah terjadinya kembali" Ungkap Ronny.
Artikel yang informatif, untuk ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.
14 Tahun sudah tragedi Bom Bali mengeja luka di Pulau Dewata, banyak duka menjadi cerita, itulah menengok kembali tragedi bom Bali dalam catatan dan ingatan Kompasianer.
**
Ya, Kita memang selalu perlu merawat ingatan untuk mengambil pelajaran agar tak lagi mengulang kesalahan yang membawa duka. Namun kita juga tak boleh lupa bahwa bangkit dan bergerak maju adalah keharusan sebab masih ada jalan panjang di masa depan.
Semoga tragedi itu tak terulang kembali,
Semoga Indonesia cukup kuat untuk berhenti meratapi masa lalu dan terus melangkah maju.
Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.